Profil Munarman, Jubir FPI yang Dipolisikan Barisan Ksatria Nusantara atas Dugaan Adu Domba

- 22 Desember 2020, 12:33 WIB
Sekretaris Umum FPI, Munarman
Sekretaris Umum FPI, Munarman /Tangkap Layar YouTube/Fadli zon Official

Media Magelang - Berikut profil jubir FPI Munarman dilaporkan oleh kelompok ulama Barisan Ksatria Nusantara pada Senin, 12 Desember 2020 atas tuduhan adu domba dan membuat resah masyarakat.

Pelaporan dugaan adu domba oleh Munarman selaku jubir FPI ini dilakukan oleh kelompok ulama yang mengatasnamakan Barisan Ksatria Nusantara supaya tidak terjadi keresahan di masyarakat.

Barisan Ksatria Nusantara melaporkan Munarman jubir FPI yang disebut meresahkan masyarakat karena dianggap melakukan keresahan di masyarakat.

Baca Juga: Ini Perbedaan Rapid Test Antibody dan Rapid Test Antigen Serta Metode Pemeriksaannya

Hal mengenai pelaporan Munarman kepada Polda Metro Jaya pun dibenarkan oleh Zaenal Arifin, perwakilan Barisan Ksatria Nusantara.

"Benar bahwa pada hari ini kami telah melaporkan saudara Munarman kepada pihak Polda Metro Jaya yakni guna mengembalikan rasa nyaman dan rasa kehidupan yang damai di tengah masyarakat kita," kata Zaenal Arifin,  dikutip Media Magelang dari PMJ News.

Adapun adu domba yang dimaksud adalah bantahan Munarman yang mengklaim 6 anggota laskar FPI tidak melakukan serangan lebih dulu di Tol KM 50 Jakarta Cikampek.

Baca Juga: Minuman Limun Buah Persik Segar yang Dapat Dinikmati Khusus Hari Ibu, Simak Resep Berikut

Selain itu, Munarman juga mengklaim bahwa anggota Laskar FPI tidak memiliki senjata, padahal fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya.

“Laskar FPI tidak memiliki senjata api. Itu fitnah besar terhadap umat Islam. Itu upaya memutarbalikkan fakta,” ujar Munarman 

Lantas, siapa sebenarnya Munarman, yang saat ini menjadi Jubir FPI, berikut profil singkat dan fakta-fakta tentang dirinya.

Munarman lahir di Palembang, Sumatra Selatan, 16 September 1968. Ia merupakan anak keenam dari 11 bersaudara.

Baca Juga: Seorang Pelajar Ditangkap Usai Aniaya Tetangganya Dengan Sajam, Ini Kronologinya

Munarman lahir dan besar di Palembang hingga menikah pada tahun 1996. Karirnya dimulai saat ia bergabung sebagai sukarelawan di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).

Kemudian ia beralih menjadi Koordinator Kontras Aceh pada tahun 1999-2000, kemudian berlanjut hingga menduduki posisi Koordinator Badan Pekerja Kontras yang menjadikannya pindah ke Jakarta.

Pada bulan September 2002, Munarman terpilih sebagai Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) hingga tahun 2006. Atas dasar pemikirannya yang radikal dan menolak pancasila serta UUD, Munarman disinyalir terlibat dengan tokoh-tokoh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Selasa 22 Desember 2020: Ada Jodha Akbar dan Mahabharata Hari Ini

Munarman juga sering melakukan tindakan yang kontroversial. Tahun 2007, Munarman dijadikan tersangka kasus perampasan kunci kontak, SIM, dan STNK Supir Taksi Blue Bird dikarenakan dugaan membawa senjata api.

Setahun setelahnya, Munarman menjadi penyebab atas penyerangan dan kekerasan yang dilakukan oleh FPI dan Laskar Islam terhadap massa AKK-BB serta merusak kendaraan bermotor di monas.

Terakhir, insiden memalukan terjadi di acara live TVOne yakni Apa Kabar Indonesia Pagi saat Munarman menyiram muka sosiolog UI Tamrin Amagola. Insiden ini terjadi karena adanya adu argumen antara Munarman dan Tamrin. ***

Editor: Heru Fajar

Sumber: PMJNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah