Alhamdulillah, Alat Deteksi Covid-19 GeNose Hasil Riset UGM Telah Dapatkan Izin Edar dari Kemenkes

- 26 Desember 2020, 09:54 WIB
GeNose, alat pendeteksi Covid-19 lewat embusan nafas buatan UGM telah kantongi izin edar.
GeNose, alat pendeteksi Covid-19 lewat embusan nafas buatan UGM telah kantongi izin edar. /UGM

Media Magelang – Alat pendeteksi Covid-19 bernama GeNose yang dibuat oleh tim riset Universitas Gadjah Mada (UGM) telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Alat pendeteksi Covid-19 GeNose ini pun telah siap diedarkan.

Alat pendeteksi Covid-19 GeNose ini berbasis endusan napas. Profesor Kuwat Triyana selaku ketua tim pengembang GeNose meyebutkan bahwa alat buatannya tersebut telah mendaatkan izin edar dari Kemenkes.

Ia menyebutkan, GeNose telah mendapatkan izin edar dengan nomor Kemenkes RI AKD 20401022883 yang terbit pada Kamis, 24 Desember 2020.

Baca Juga: Ledakan di Pagi Natal Nashville, Gubernur Tennessee Bill Lee Siap Sediakan Sumber Daya Penyelidikan

“Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan luar biasa dari banyak pihak GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar untuk mulai dapat mengakuan dari regulator yakni Kemenkes dalam membantu penanganan Covid-19 melalui skrining cepat,” kata Prof Kuwat Triyana.

Usai izin edar ini diperoleh, tim penelitian GeNose akan menyerahkan alatnya yang telah diproduksi massal batch pertama yang didanai oleh Badan Intilijen Negara (BIN) dan Kemenristek/ BRIN untuk didistribusikan.

Meski jumlah GeNose C19 saat ini masih terbatas, Prof Kuwat Triyana berharap dapat digunakan untuk memberikan dampak maksimal.

Baca Juga: Innalilahi, Sebuah Bom Mobil Meledak di Kota Neshville Amerika Serikat, Donald Trump Bilang Begini

Akan ada 100 unit GeNose C19 yang akan dilepas pada batch pertama. Prof Kuwat Triyana berharap dapat melakukan 120 tes per alat, atau setidaknya 12 ribu orang per hari. Angka 120 tes per alat ini diestimasi bahwa setiap tes membutuhkan tiga menit termasuk pengambilan napas.

“Sehingga, satu jam dapat mengetes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam,” ungkapnya.

Harapan ini dapat dilakukan bisa distribusi alat GeNose C19 dapat tepat sasaran. Prof Kuwat Triyana mengatakan alat ini dapat dipasang ini bandara, stasiun kereta dan tempat keramaian lainnya termasuk rumah sakit.

Baca Juga: Hore! Bantuan Tunai PIP Rp1 Juta Cair Bulan Ini Untuk Pelajar Mahasiswa dari Kemdikbud, Cek Segera

Di sisi lain, ia menegaskan bahwa alat GeNose C19 hanya diproduksi massal dan tidak akan digunakan untuk keperluan pribadi bagi siapapun.

Menurutnya, tim berharap bila ada 1.000 unit maka akan mampu melakukan tes sebanyak 120 ribu orang sehari, dan bila ada 10 ribu unit (sesuai target di akhir bulan Februari 2021), maka aka nada orang Indonesia yang menunjukkan jumlah tes Covid-19 per hari terbanyak di dunia yaitu 1,2 juta orang per hari.

Setidaknya, ada lima industri konsorsium yang telah berkomitmen mendukung produksi alat ini. mereka adalah PT Yogyka Presisi Tekhnikatama Industri (bagian mekanik), PT Hikari Solusindo Sukses (elektronik dan sensor), PT Stechoq Robotika Indonesia (pneumatic), PT Nanosense Instrument Indonesia (Artificial Intelligence, elektronik, dan after sales), dan PT Swayaka Prakarsa (assembly, perijinan, standar, QC/ QA, bisnis).

Baca Juga: Jadwal acara ANTV hari ini 26 Desember 2020: Jodha Akbar Tayang 13.30 WIB, Mahabharata 18.00 WIB

Harga pengetesan dengan GeNose 19 pun tidak mahal, yaitu berkisar Rp15-25 ribu sekali tes.

Hasil pun dengan cepat dapat diketahui yaitu sekitar 2 menit serta tidak memerlukan reagen atau bahan kimia lainnya. Selain itu, pengambilan sampel berupa embusan napas juga dirasakan lebih nyaman dibandingkan usap atau swab.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah