Pukul 14.40 WIB, Jakarta Approach melihat pesawat Sriwijaya Air tidak ke arah 075 derajat melainkan ke Barat Laut (North West), oleh karenanya ditanya oleh ATC untuk melaporkan arah pesawat.
Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik, Pesawat hilang dari radar. Manajer operasi langsung berkoordinasi dengan: Basarnas, Bandara tujuan, dan instansi terkait lainnya.
Baca Juga: Kisah Keluarga Korban Sriwijaya Air: Yaman Zai Menunggu Istri dan Anaknya yang Tak Kunjung Tiba
Total penumpang Pesawat 50 orang (40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 Bayi), ditambah 12 orang (6 kru aktif dan 6 ekstra kru).
Saat ini tim penyelamat telah menurunkan sejumlah kapal untuk melakukan pertolongan, yaitu kapal dari KPLP Ditjen Perhubungan Laut, Kapal Basarnas (3 kapal dan 3 kapal karet, 2 sea rider), dan Kapal TNI Angkatan Laut (KRI Lalat, KRI Kurau, KRI Siwar, dan KRI Cut Nyak Dien).
Pada Minggu, 10 Januari KRI Parang berhasil membawa temuan 5 kantong potongan tubuh jenazah yang diidentifikasi di RS Polri Kramat Jati dan 3 kantong berisi serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.***(Pikiran Rakyat/Gota Pratiwi, Aldiro Syahrian)