Luhut Binsar Pandjaitan: Tragedi Sriwijaya Air SJ 182 Momen Perbaiki Sistem Pemeliharaan Pesawat

- 11 Januari 2021, 12:03 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebut jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 jadi momentum perbaiki perawatan pesawat dalam negeri.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebut jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 jadi momentum perbaiki perawatan pesawat dalam negeri. //ANTARA /

Media Magelang – Luhut Binsar Pandjaitan sebut tragedi jatuhnya Sriwijaya SJ 182 jadi momentum untk memperbaiki sistem pemeliharaan pesawat.

Maskapai Sriwijaya Air SJ 182 jatuh pada Sabtu, 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB lalu. Soal ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut tragedi ini harus jadi momen menilik ulang perawatan pesawat.

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyarankan untuk perbaiki kembali sistem pemeliharaan pesawat dalam negeri mengingat telah banyak kejadian seperti Sriwijaya Air SJ 182.

Baca Juga: Keluarkan 19 Kali Guguran Lava Pijar, Gunung Merapi Masih Berstatus Siaga Hingga 10 Januari 2021

“Ini merupakan suatu tragedi yang menurut saya, kita akan perbaiki terus ke depan di dalam pemeliharaan pesawat-pesawat kita,” kata Menko Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutannya pada peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia 2021 secara daring, Senin 11 Januari 2021.

Tak hanya itu, beliau juga menyampaikan bela sungkawa atas kejadian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu hari Sabtu lalu.

Sementara itu, Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena mengatakan bahwa kondisi pesawat masih dalam keadaan yang baik. Sebelumnya, pesawat tersebut digunakan untuk terbang ke Pontianak dan Pangkal Pinang dan tidak ada masalah.

Baca Juga: Melanie Subono Sindir Konten Kapten Vincent Soal Tragedi Sriwijaya Air, Ungkit Duit Hasil Monetize

“Laporan dari maintenance, lancar,” ujarnya dalam konferensi pers virtual Sabtu 9 Januari 2021 lalu.

Sebagaimana telah diketahui, Sriwijaya Air dengan nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021 kemarin pada pukul 14.40 WIB. Disebutkan, pesawat jatuh du antara Pulau Laki dan Pulau Lancang Kepulauan Seribu.

Pesawat dengan jenis Boeing 7370500 tersebut hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di uara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, usai melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Baca Juga: Live Streaming Uttaran 11 Januari 2021, Nonton Gratis Kisah Persaingan Nandini Meethi Dapatkan Akash

Pesawat lepas landas pada pukul 14.36 WIB, muncur 30 menit akibat cuaca buruk. Jadwal penerbangan yang seharusnya adalah pukul 13.35 WIB.

Berdasarkan data manifes, pesawat rute Jakarta-Pontianak tersebut membawa 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru pesawat. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, sementara 12 kru terdiri atas 6 kru aktif dan 6 kru ekstra.

Hingga saat ini, Presiden Jokowi terus meminta jajarannya melakukan evakuasi korban. Koordinasi dilakukan oleh berbagai pihak termasuk Basarnas, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Kepolisian, TNI, maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Juga: PPKM Dimulai Hari Ini, Ganjar Pranowo Bersepeda Menyusuri Kota Semarang Ingatkan Warga Pakai Masker

Melihat kejadian ini, Menko Luhut Pandjaitan sebut jadi momentum untuk perbaiki sistem pemeliharaan pesawat.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: ANTARANEWS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x