Update Erupsi Gunung Semeru: Sembilan Kecamatan di Probolinggo Diguyur Hujan Abu Vulkanik

- 17 Januari 2021, 13:26 WIB
Ilustrasi: Seorang warga Lumajang menunjukkan abu vulkanik Gunung Semeru yang menempel di tubuh dan kendaraanya setelah erupsi pada Sabtu (16/1/2021) sore. (FOTO ANTARA/ HO - BPBD Lumajang)
Ilustrasi: Seorang warga Lumajang menunjukkan abu vulkanik Gunung Semeru yang menempel di tubuh dan kendaraanya setelah erupsi pada Sabtu (16/1/2021) sore. (FOTO ANTARA/ HO - BPBD Lumajang) /ANTARA

Media Magelang – Sebanyak sembilan kecamatan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur diguyur hujan abu vulkanik Gunung Semeru.

Hujan abu vulkanik Gunung Semeru ini mengguyur sembilan kecamatan di Probolonggo pada Sabtu 16 Januari 2021 sore hingga malam hari.

Adapun hujan abu vulkanik Gunung Semeru di Kabupaten Probolinggo tersebut mengguyur kecamatan Kuripan, Bantaran, Leces, Tegalsiwalan, Dringi, Banyuanyar, Sumberasih, Wonomerto, dan Kecamatan Sumber.

Baca Juga: Sinopsis Film Layla Majnun Tayang Februari 2021, Pertemukan Kembali Reza Rahadian-Acha Septriasa

“Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu 17.24 WIB mengakibatkan hujan abu vulkanik di beberapa wilayah Kabupaten Probolinggo pada pukul 17.40 WIB hingga 21.08 WIB,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi dikutip ANTARA.

Anggit Hermanuadi pun mengatakan hujan abu vulkanik Gunung Semeru telah reda hari ini. meski demikian, Pusat Pengendali Operasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) masih mencari informasi di beberapa wilayah terdampak.

Tak hanya di Probolinggo, hujan abu vulkanik juga mengguyur beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang seperti Kecamatan Candipuro, Pasrujambe, Senduro, Guvialit, dan Pasirian.

Baca Juga: Live Streaming Final Ganda Putri Yonex Thailand Open 2021: Greysia/Apriyani

Sebelumnya, Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur 4 kilometer kea rah Besuk Kobokan pada Sabtu 16 Januari 2021 pukul 17.24 WIB.

Selain itu, terpantau pula aktivitas guguran lava yang terjadi dengan jarak luncur 500-1000 meter dari Kawah Jongring Seloko ke arah Besuk Kobokan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) menetapkan status gunung tertinggi di Pulau Jawa ini pada level II atau waspada, meski ada peningkatan aktivitas.

Baca Juga: Tak Semua Bisa Vaksin Covid-19, Ini Kriteria Orang yang tak Boleh Vaksinasi Corona Baru

PVMBG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bahaya erupsi Gunung Semeru.

“Potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru berupa lontaran batuan pijar di sekitar puncak, sedangkan material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angina,” ujar Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Hendra Gunawan dikutip ANTARA.

Dia juga menjelaskan adanya potensi ancaman bahaya lain berupa awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah/ ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak Gunung Semeru.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: ANTARANEWS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah