Network
Media Magelang – Tokoh pemuda Papua Ali Kabiay menyebutkan tiga tipe kelompok pemuda yang jadi incaran perekrutan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Menurut Ali Kabiay, saat ini KKB hanya tersisa sekitar 50-100 orang yang berada di wilayah pegunungan Papua, tetapi KKB memiliki simpatisan yang cukup banyak.
Ali Kabiay mengatakan, KKB masih berusaha merekrut anak muda Papua untuk bergabung dan menambah jumlah mereka.
KKB biasanya akan mengiming-imingi para pemuda Papua dengan kekuasaan dan kebebasan dari hukum adat, karena masyarakat takut dengan mereka.
Baca Juga: Tips Lolos CPNS 2021: Tahun Ini Dibuka Lima Formasi Khusus, Simak Kualifikasinya di Sini
Baca Juga: Tips Lolos CPNS 2021: Siapkan 10 Dokumen Penting Ini dan Simak Cara Pendaftaran Melalui Website Resmi!
Tiga tipe kelompok pemuda yang menjadi subjek perekrutan KKB adalah: (1) kelompok yang mempunyai ideologi Papua yang masih kuat, (2) kelompok anak muda yang putus sekolah dan tidak bekerja, dan (3) pegawai/karyawan tidak tetap yang bermasalah, misalnya karena berjudi dan mabuk-mabukan.
KKB mengincar kelompok pemuda yang putus sekolah dan mempengaruhi mereka dengan propaganda seperti menjadi penguasa dan bebas melakukan apapun.
Contohnya, mereka bisa mengambil hewan dari peternakan orang lain dan merampas hasil kebun tanpa bisa dituntut hukum adat, karena masyarakat akan takut dengan mereka.
Berbeda dengan pemuda yang bersekolah, terutama yang bekerja dan menetap di kota. Biasanya mereka lebih berkembang, pemikirannya juga lebih maju.
Baca Juga: Simak Cara Memilih Formasi CPNS 2021 yang Tepat untuk Calon Pendaftar
Baca Juga: Rincian Formasi CPNS 2021 Kemenlu dan Jadwal Pendaftaran
Pemuda yang bersekolah atau bekerja lebih mampu menyesuaikan diri dan menerima kemajuan baik dari pemerintah maupun masyarakat.
Maka dari itu, menurut Ali Kabiay cara terbaik menyelesaikan persoalan KKB adalah dengan menyentuh golongan pemuda.
Salah satunya adalah dengan memberikan peluang pekerjaan untuk membentuk komunitas kepemudaan agar ajakan dan propaganda KKB sedikit terdegradasi.
Hal ini seperti yang pemerintah lakukan pada masyarakat Papua di daerah pesisir pantai.
Ali Kabiay menambahkan, perbuatan KKB saat ini adalah hasil dari rasa sakit hati para penjajah Belanda yang saat itu harus angkat kaki dari Indonesia.
Saat ini, warga Papua asli merupakan korban dari politik Belanda kala itu yang ingin mengadu domba masyarakat Papua dan pemerintah.
Dengan diketahuinya kelompok pemuda incaran perekrutan KKB, pemerintah diharap bisa melakukan antisipasi agar kelompok tersebut tidak semakin berkembang di Papua.***
