Kesaksian Korban Selamat dari Penembakan Brutal KKB Papua

- 11 April 2021, 20:51 WIB
Mulanya Culik Kepsek, KKB Papua Lanjut Tembak Mati Guru SMPN 1 Julukoma, Humas Nemangkawi Jelaskan Motifnya
Mulanya Culik Kepsek, KKB Papua Lanjut Tembak Mati Guru SMPN 1 Julukoma, Humas Nemangkawi Jelaskan Motifnya /Humas Polda Jateng/

Media Magelang – Seorang korban yang selamat dari penembakan brutal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua memberikan kesaksiannya.

Junaedi Arung Sulele, Kepala SMPN 1 Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, merupakan korban selamat dari Penembakan brutal KKB Papua, memberikan kesaksiannya di tengah acara pemakaman Yonatan Renden, Guru SMPN 1 Beoga yang ditembak mati KKB.

Kesaksian penembakan brutal oleh KKB tersebut diberikan oleh Junaedi Arung Sulele pada Jumat, 9 April 2021, pukul 15:00 WIT.

Baca Juga: Muhammadiyah Beri Izin Salat di Masjid, Ini Panduan Tarawih Berjamaah Ramadhan 2021 Semasa Pandemi Covid-19

Baca Juga: Gratis! Ini Link Live Streaming Liga Inggris: Sheff Utd VS Arsenal Selain Mola TV

Baca Juga: Nonton Gratis! Live Streaming Liga Spanyol: Betis VS Atletico, Kick Off Pukul 02.00 WIB

Junaedi Arung Sulele mengungkapkan, saat penembakan brutal itu terjadi, suasana benar-benar mengerikan, dan ia bersama para guru yang lain masih menunggu suasana kembali kondusif untuk kembali ke Beoga.

"Sebelum ada kejadian, hingga kami semua turun, situasi sudah kembali kondusif sehingga kami memutuskan untuk kembali ke Beoga." 

"Puji Tuhan saya masih lolos, saat penembakan saya tidak lihat orang, ketika bunyi tembakan saya lari ke arah kanan, Sdr. Yonatan Renden (28) ke kiri, korban sudah kena 2 kali tembakan di dada tapi masih sempat lari kemudian rubuh." 

Baca Juga: Ganjar Pranowo Siap Kirimkan Bantuan untuk Korban Gempa di Malang

Baca Juga: Live Streaming Gratis! Real Betis VS Atletico Madrid pada Liga Spanyol, Kick Off Pukul 02.00 WIB

Baca Juga: Nonton Gratis! Liga Inggris: Tottenham VS Man Utd, Link Live Streaming Selain Mola TV

"Kalau korban pertama, saya tidak di TKP, lokasi saya jauh dari situ. Lokasi korban pertama itu di SMPN 1 BEOGA, korban itu guru SD Klemabeth, tetapi karena istrinya mengajar di SMP mereka tinggal di perumahan guru SMPN 1 BEOGA. Saat penembakan korban pertama Sdr. Oktovianus Rayo (40) dia dikepung KKB."

"Selama ini situasi aman-aman saja, Aparat keamanan dari koramil, polsek dan satgas TNI-Polri selama ini memang sudah berjaga di Beoga." 

"Pasca penembakan, situasi di atas saat ini masih siaga. Aparat TNI-POLRI berjaga disekitar kampung Beoga." 

 "Informasi yang saya terima yang dibakar adalah perumahan guru dan 1 gedung sekolah SMA." 

Baca Juga: Link Live Streaming Liga Inggris Gratis: Tottenham vs MU 11 April 2021 Pukul 22.30 WIB

Baca Juga: Live Streaming Gratis, Liga Inggris: Tottenham vs MU 11 April 2021 Pukul 22.30 WIB

"Selama ini kami Guru pendatang dekat dengan masyarakat asli Kab. Puncak."

"Kedua korban itu merupakan guru kontrak, Oktavianus sudah 10 tahun menjadi Guru kontrak, sedangkan Yonatan 2 tahun, kedua korban ini sudah berkeluarga Sdr. Oktavianus bersama tinggal di Beoga, sedangkan Yonatan anak istrinya di Toraja. Total ada 11 orang guru pendatang, sebagian mengungsi di Koramil."

Junaedi Arung Sulele juga menegaskan, bahwa kabar Yang menyebutkan dirinya telah diculik KKB Papua tidaklah benar.

Saat terjadi penembakan brutal itu Junaedi Arung Sulele bersembunyi di rumah warga, ia baru berani keluar saat TNI Polri datang mengevakuasi para korban yang ditembak mati oleh KKB Papua.

Di saat yang bersamaan, Junaedi Arung Sulele mengamankan dirinya di Koramil.

Setelah kejadian itu, Junaedi Arung Sulele memberikan kesaksiannya sebagai korban selamat dari penembakan brutal KKB Papua.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: Rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah