Belajar Dari Kasus Babi Ngepet, Ini Tiga Alasan Banyak Orang Percaya Hoax

- 30 April 2021, 15:15 WIB
Seorang ustadz menjadi tersangka penyebaran hoax cerita babi ngepet di Depok.
Seorang ustadz menjadi tersangka penyebaran hoax cerita babi ngepet di Depok. /Dok. PMJ News

Media Magelang - Polres Metro Depok telah menangkap tersangka pembuat kisah hoax babi ngepet di Sawangan, Depok yang viral dalam tiga hari belakangan ini.

Isu hoax babi ngepet muncul gara-gara kekhawatiran warga yang kerap kehilangan uang serta tudingan salah satu warga bahwa ada tetangganya memelihara babi ngepet karena banyak uang walau menganggur.

Padahal babi itu dibeli secara daring oleh seseorang yang mengaku ustad kemudian dibunuh dan dikubur.

Baca Juga: Tidak Perlu ‘Babi Ngepet’, Ini Lho 5 Pekerjaan yang Bisa Hasilkan Banyak Uang Hanya di Rumah Saja

Perkembangan teknologi informasi dan maraknya media sosial membuat orang bisa mengakses informasi secara mudah dari mana saja dan kapan saja.

Namun tidak semua orang mempunyai daya kritis, terbukti masih banyak orang percaya hoax dan kasus babi ngepet adalah salah satunya.

Di negara maju sendiri juga banyak warga yang berpendidikan tinggi justru lebih mudah terpapar berita palsu.

Baca Juga: Hoaks! Ini Kronologi Rekayasa Isu Babi Ngepet yang Dilakukan Seorang Ustad di Depok

Survey dari YouGov dan The Economist di awal pandemi(Maret 2020) menunjukkan bahwa 49 persen responden di AS percaya COVID-19 buatan manusia.

Halaman:

Editor: Destri Ananda Prihatini

Sumber: News Wise


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x