Network
Media Magelang – Beredar berita bahwa MUI dibubarkan karena mendukung urusan ISIS.
Kabar tersebut beredar dalam grup Facebook Buzzer NKRI Solid oleh akun Satriyo Satriyo yang mengatakan bahwa MUI dibubarkan karena telah mendukung urusan-urusan ISIS.
Dalam akun Facebook Satriyo Satriyo tersebut terdapat tulisan dalam gambar yang mengajak masyarakat untuk mem-viral-kan dukungan terhadap pembubaran MUI yang terbukti mendukung segala urusan ISIS.
Baca Juga: Pakai Sianida, Wanita Pengirim Sate Beracun di Bantul Ditangkap, Ini Sosoknya
“KITA VIRALKAN PEMBUBARAN MUI, KARENA MUI ITU Mendukung Urusan ISIS...!”
Begitu bunyi narasi yang ada dalam gambar akun Facebook Satriyo Satriyo.
Menanggapi hal tersebut, KH Ma’uf Amin mengatakan bahwa isu serupa pernah muncul di tahun 2014. Saat itu ia masih menjabat sebagai Wakil Ketua Umum MUI.
KH Ma’ruf Amin menuturkan, ISIS yang dalam perjuangannya untuk menegakkan negara Islam dengan menghalalkan segala cara, termasuk menggunakan kekerasan tidaklah sesuai dengan ajaran dan karakter Islam yang sesungguhnya, dan perbuatan ISIS itu termasuk haram.
Baca Juga: Link Nonton Mouse Episode 16 Sub Indo: Ingatan Kembali Pulih, Ba Reum Akan Akui Semua Dosanya
Hal itu dipertegas oleh Ketua Umum MUI, Din Syamsudin bahwa perbuatan ISIS adalah sesat.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan penelusuran, pernyataan yang diunggah dalam grup Facebook Buzzer NKRI Solid oleh Satriyo Satriyo adalah tidak benar, dan tidak sesuai fakta, serta tergolong konten media sosial yang menyesatkan.
MUI sendiri telah menepis hal tersebut sebab isu itu sudah pernah beredar pada 2014 lalu, dan MUI mengatakan bahwa tindakan serta ajaran ISIS adalah menyesatkan.
Dengan demikian, merujuk pada pernyataan dan penegasan Ketua serta Wakil Ketua Umum MUI yang saat itu masih dijabat oleh KH Ma’ruf Amin, kesimpulan yang dapat diambil dari unggahan pada grup Facebook Buzzer NKRI Solid oleh Satriyo Satriyo untuk mem-viral-kan pembubaran MUI karena mendukung urusan ISIS adalah hoaks, atau bohong belaka, dan diharapkan pada masyarakat untuk mengecek faktanya terlebih dahulu.***
