Paparkan Hasil Rapat Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo Nilai Tukar Mata Rupiah Menguat

- 17 Juni 2021, 18:03 WIB
Gubernur BI Perry Warjiyo.
Gubernur BI Perry Warjiyo. /Dok. Dpm-ptsp.surabaya.go.id

Media Magelang – Hasil dari Rapat Gubernur Bank Indonesia yang dilakukan selama 2 hari, Rabu-Kamis 16-17 Juni 2021, telah diketahui hasilnya.

Melalui konferensi pers yang disiarkan langsung melalui youtube Bank Indonesia pada Kamis 17 Juni 2021, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyebutkan bahwa nilai tukar mata rupiah saat ini telah menguat.

Hal ini disampaikan oleh Perry Warjiyo ketika konferensi pers tersebut berlangsung.

Perry menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah pada 16 Juni 2021 menguat sebesar 0,49 persen secara rata.

Baca Juga: Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo Paparkan Adanya Perbaikan Ekonomi Indonesia

Kemudian secara point to point, penguatan nilai tukar rupiah meningkat sebesar 0,30 persen.

Penguatan ini dilihat berdasarkan perkembangan nilai tukar rupiah dari Mei 2021 yang lalu.

Adanya pendorong penguatan nilai tukar rupiah ini disebabkan oleh aliran masuk modal asing ke pasar domestik.

Penguatan rupiah didorong oleh berlanjutnya aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik seiring dengan penurunan ketidakpastian pasar keuangan global dan persepsi investor yang membaik terhadap prospek ekonomi domestik,” ucap Perry dalam konferensi pers tersebut.

Baca Juga: Pulihkan Ekonomi Nasional, Kapolri Perintahkan Jajaran Polda Berantas Aksi Premanisme dan Pungli

Dengan perkembangan tersebut, diketahui bahwa nilai rupiah sampai dengan 16 Juni 2021 secara year to date mencatat adanya depresiasi.

Depresiasi yang terjadi dari nilai tukar rupiah ini adalah 1,32 persen dibandingkan tahun 2020.

Hasil tersebut dianggap lebih rendah dari negara lain, seperti di Thailand, Korea Selatan, dan Malaysia.

Selain penjelasan terkait menguatnya nilai rupiah saat ini, Gubernur Bank Indonesia juga mengungkapkan adanya surplus neraca perdagangan.

“Pada bulan mei 2021 neraca perdagangan mencatat surplus sebesar 2,4 milyar dolar AS melanjutkan surplus pada bulan April sebesar 2,3 milyar dolar AS,” kata Perry.

Perkembangan ini didukung dengan adanya kinerja positif dari besar komoditas utama di tengah aktivitas impor seiring perbaikan ekonomi domestik.

Selain itu, aliran masuk modal asing ke Indonesia hingga saat ini masih terus berlanjut.

Modal asing yang masuk ke domestik ini menjadi salah satu aspek menguatnya perekonomian Indonesia.

Hal ini juga tercermin dalam investasi portofolio yang mencatat nett inflow sebesar 6,5 milyar dolar AS pada periode april hingga 15 Juni 2021 yang lalu.

Dengan begitu posisi cadangan devisa pada akhir Mei 2021 diketahui memiliki angka yang cukup tinggi.

Adapun cadangan devisa tersebut mencapai 136,4 milyar AS.

Berdasarkan hal ini, ke depan Bank Indonesia akan berusaha untuk terus memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah.

Penguatan stabilitas nilai tukar rupiah ini juga sesuai dengan fundamental dan bekerjanya mekanisme pasar.

Paparan hasil Rapat Gubernur Bank Indonesia oleh Perry Warjiyo pada akhirnya dapat memperlihatkan penguatan nilai tukar rupiah hingga saat ini.***

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: Youtube Bank Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x