Viral, Ada Apa dengan Sinovac? Media Luar Soroti Ratusan Nakes Indonesia yang Terkena Covid-19 Varian Baru

- 18 Juni 2021, 18:54 WIB
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi telah memberikan izin darurat untuk vaksin Sinovac.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi telah memberikan izin darurat untuk vaksin Sinovac. /China Daily via REUTERS/

Media Magelang - Viral vaksin jenis Sinovac dituding sebabkan ratusan dokter di Indonesia tidak terlindungi dari penularan Covid-19 varian Delta.

Penggunakan Sinovac dalam pemberian vaksin gratis untuk tenaga media di Indonesia disinyalir tidak efektif melindungi dokter dan perawat dari penyebaran virus Covid-19 varian baru, klaim ini membuatnya menjadi viral.

Viral hingga jadi perbincangan media luar negeri, publik di mancanegara juga turut soroti kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia bahkan setelah tenaga medisnya telah menerima vaksin berjenis Sinovac.

Baca Juga: Kudus Berubah dari Zona Orange Menjadi Zona Merah, Ganjar: Kami Pantau Terus

Seperti dikutip Media Magelang dari Reuters pada 18 Juni 2021, penggunakan vaksin Sinovac telah menyebabkan setidaknya 350 dokter dan tenaga kesehatan telah tertular Covid-19.

Lebih lanjut, Reuters juga menyebut bahwa meskipun mereka telah mendapat dua dosis vaksin Sinovac namin efikasi beberaa vaksin yang digunakan memang diragukan dalam menangkal beberapa varian yang lebih menular.

Menurut keterangan Kepala Dinkes Kudus Badai Ismoyo, beberapa tenaga kesehatan yang tidak bergejala menjalankan isolasi mandiri di rumah, namun puluhan lainnya berada di rumah sakit dengan demam yang tinggi dan saturasi oksigen yang terus menurun.

Baca Juga: Lonjakan Covid-19 di Jateng Akibat Varian Delta, Ganjar ungkap Cara Mendeteksi Gejalanya

 

Merebaknya virus Covid-19 varian Delta di Kudus yang di klaim lebih menular menjadi salah satu penyebab tumbangnya para dokter dan tenaga kesehatan, meski sudah mendapat jatah vaksin Sinovac gratis dari pemerintah.

“Data menunjukkan mereka tertular varian Delta (di Kudus) sehingga tidak mengherankan jika sifat infeksi lebih tinggi dari sebelumnya karena seperti yang kita ketahui mayoritas petugas kesehatan di Indonesia mendapat (suntikan vaksin) Sinovac, dan kita masih belum tahu bagaimana seberapa efektif dan nyata (kamampuan) vaksin ini untuk melawan varian Delta," kata Dicky Budiman, ahli epidemiologi dari Griffith University Australia.

Sementara juru bicara dari Sinovac dan kementerian kesehatan Indonesia masih belum bisa dihubungi Reuters untuk mengomentari kemanjuran CoronaVac Sinovac terhadap varian virus Corona Delta yang lebih baru.

Berdasar data LaporCOVID-19, di seluruh Indonesia setidaknya lima dokter dan satu perawat telah meninggal karena COVID-19 meskipun telah divaksinasi beberapa malah baru menerima suntikan dosis pertama.

Di Kudus, seorang dokter senior telah meninggal meskipun diketahui memiliki penyakit penyerta, berdasar data dari IDI.

Di Jakarta, ahli radiologi Dr Prijo Sidipratomo mengatakan kepada Reuters bahwa setidaknya setengah lusin dokter di kota itu yang telah dirawat di rumah sakit karena COVID-19 dalam sebulan terakhir meskipun telah divaksinasi, dengan satu saat ini dirawat di ICU.

 

Sebagai kelompok prioritas, dokter dan tenaga kesehatan Indonesia termasuk yang pertama divaksinasi pada program nasional yang dimulai pada bulan Januari.

Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI), hampir semua peserta yang divaksin di awal tahun telah menerima vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi Tiongkok Sinovac.***

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x