Fakta Kasus Mahasiswa Tewas Diklat Menwa UNS, Pengakuan Keluarga hingga Kronologi Versi Kepolisian

- 27 Oktober 2021, 15:33 WIB
Mahasiswa UNS tewas saat mengikuti Diklatsar Menwa yang diselenggarakan kampusnya
Mahasiswa UNS tewas saat mengikuti Diklatsar Menwa yang diselenggarakan kampusnya /Ilustrasi /Pixabay/ soumen82hazra/
 
Media Magelang - Kasus tewasnya seorang peserta diklat Menwa UNS hingga kini masih menjadi perhatian warga Solo, bahkan hingga warganet.
 
Seorang mahasiswa berinisial GE dikabarkan meninggal dunia saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Pra Gladi Patria XXXVI Resimen Mahasiswa (Menwa) UNS.
 
GE yang berusia 21 tahun ini dikabarkan meninggal dunia pada Senin, 25 Oktober 2021.
 
 
GE adalah mahasiswa program studi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Sekolah Vokasi UNS, ia diduga meninggal karena adanya tindak kekerasan saat diklat Menwa UNS.
 
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut adalah fakta kasus meninggalnya GE saat diklat Menwa UNS.
 
Pengakuan keluarga
 
Kasus meninggalnya GE semakin ramai bahkan menjadi trending topik di Twitter dengan lebih dari 23,8 tweet hingga saat ini.
 
Salah satu pihak keluarganya membuat postingan di Instagram yang menyatakan jika kematian GE ini sangat mencurigakan.
 
Dikutip dari Instagram, berikut adalah pernyataan lengkap dari kakak sepupu GE.
 
 
"Adik sepupu saya @gilangendi_saputra berangkat diklat dalam keadaan sehat walafiat. Tidak punya penyakit bawaan.
 
Lalu tiba2 Senin sekitar jam 1/2 2 dini hari, 2 orang mahasiswa UNS datang ke rumah mengabarkan kalau adik saya masuk RS, tanpa ada penjelasan mengenal sakit apa & kenapa.
 
Kedua orangtua gilang sampai RS & hanya menunggu diluar IGD, sampai beberapa waktu kemudian diberitahu Gilang sudah tidak tertolong.
 
Padahal di surat keterangan kematian jelas disebutkan Gilang meninggal Minggu pukul 22 & sampai RS sudah dalam keadaan meninggal.
 
Tim dari polres menyatakan kalau kemungkinan jenazah sudah meninggal lebih dari 24 jam. Lalu disembunyikan dimana adik kami dalam waktu selama itu?????
 
Hati keluarga mana yang tidak hancur lebur dan entah kata apa yang tepat untuk mendeskripsikan perasaan kami keluarganya khususnya orangtuanya. Logikanya gimana ini hei panitia diklat @menwa_uns?
 
Berarti Gilang meninggal di lokasi diklat atau di perjalanan atau dimana? Dari waktu yang sudah saya sebutkan tadi, teman2 semua pasti bisa menganalisa sendiri.
 
Kami hanya ingin kronologi dari panitia kenapa adik saya bisa dalam kondisi seperti itu, malah dilemparkan menunggu pernyataan resmi dari Universitas & menunggu hasil autopsi. 
 
Hasil autopsi itu tidak bisa jadi dalam waktu sejam dua jam mbak/mas panitia. @menwa_uns pengecuttttttttt...cuma bisa menghindar dengan menonaktifkan kolom komentar.
 
Mohon untuk teman2 semua tetap mengawal kasus ini sampai kebenaran menemukan jalannya. Mohon bantuannya @polres_surakarta @polda_jawa tengah @bemuns @bemsvuns A" tulisnya dalam kolom keterangan di Instagram miliknya.
 
Postingan tersebut langsung mendapatkan banyak komentar, banyak pihak bersimpati dan meminta kasus ini diusut hingga tuntas.
 
Kronologi kejadian versi kepolisian
 
Pihak kepolisian memiliki penjelasan sendiri soal kronologi yang menimpa GE.
 
Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan bahwa Diklat Menwa UNS melalui beberapa kegiatan, mulai dari penyambutan, tradisi, upacara pembukaan, dan lainnya. 
 
Diklat hari pertama berlangsung hingga pukul 23.00 WIB. Saat itu GE sudah mengeluh sakit kepada teman-temannya dan lapor ke panitia untuk meminta istirahat.
 
Diklat masih diteruskan hingga hari berikutnya, yaitu Minggu pagi.
 
Dari jam 10.00 WIB-12.00 WIB, 12 peserta diklat termasuk GE mengikuti kegiatan luar, yaitu rappelling di Jembatan Jurug.
 
Saat kembali ke kampus, GE kemudian mengeluh sakit pada bagian punggung.
 
Pada pukul 21.50 WIB panitia kemudian berinisiatif membawa GE ke Rumah Sakit Moewardi. Kemudian pada pukul 22.02 WIB, GE dinyatakan meninggal dunia.
 
Kepolisian mulai melalukan penyelidikan pada Senin, 25 Oktober 2021 pukul 09.00 WIB. 
 
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes M Iqbal Alqudusy mengatakan jika terdapat tanda kekerasan di bagian kepala Gilang.
 
Ada pula temuan indikasi kekerasan di bagian tubuh lainnya. Namun, polisi belum mau merinci lebih jauh.
 
Pengakuan pihak UNS
 
Sedangkan Wakil Rektor UNS Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Ahmad Yunus, mengaku jika tidak ada lebam pada jenazah GE.
 
Yunus yang juga ikut mengantarkan jenazah ke rumah duka di Karangpandan bahkan sempat melihat jenazah korban.
 
Yunus berkata jika ada seperti deplokan daun lembut seperti jamu di mata korban.
 
Petisi penutupan Menwa UNS
 
Pihak mahasiswa UNS juga tak tinggal diam terkait soal kasus GE ini.
 
Pihaknya kini tengah membuat sebuah petisi untuk menuntut pembubaran Menwa UNS.
 
Hingga saat ini, petisi tersebut telah ditandatangani lebih dari 11,5 ribu orang secara online. 
 
Terlepas dari perkataan berbagai pihak, saat ini kasus kematian GE ketika diklat Menwa UNS masih dalam tahap penyidikan berupa pemanggilan saksi-saksi, dan belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
 
Demikianlah fakta kasus kematian mahasiswa UNS saat melakukan diklat Menwa.***

Editor: Sonia Okky Astiti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah