Keutamaan Puasa Syawal Setelah Hari Raya Idul Fitri, Umat Muslim Bisa Cek di Sini

- 4 Mei 2022, 09:30 WIB
Keutamaan Puasa Syawal Setelah Hari Raya Idul Fitri, Umat Muslim Bisa Cek di Sini
Keutamaan Puasa Syawal Setelah Hari Raya Idul Fitri, Umat Muslim Bisa Cek di Sini /Foto dari pixabay.com/
 
Media Magelang - Memasuki bulan Syawal banyak muslim yang menjalankan puasa setelah Hari Raya Idul Fitri.
 
Ternyata puasa di bulan Syawal banyak keutamaannya. Bagi yang belum tahu keutamaan puasa Syawal bisa cek di sini.
 
Hari Raya Idul Fitri jatuh pada awal bulan Mei sehingga banyak umat muslim yang menjalankan ibadah puasa setelahnya.
  
Sebagaimana diketahui bersama, bahwa setelah menunaikan puasa Ramadhan sebulan penuh dan merayakan Idul Fitri, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa enam hari di dalam bulan Syawal. 
 
 
Dalam sebuah hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim menyatakan, barang siapa mengerjakan puasa sunah di bulan Syawal, maka orang tersebut seperti mendapatkan pahala berpuasa setahun.
 
 
 
Berdasarkan hadits di atas, status hukum puasa Syawal adalah sunah bagi orang yang tidak memiliki hutang atau tanggungan puasa wajib, baik qadha puasa Ramadhan atau puasa nazar. 
 
Namun, bagi orang-orang yang memiliki hutang puasa Ramadhan karena sakit, perjalanan jauh atau lainnya, maka status hukum puasa Syawal berubah menjadi makruh. 
 
Sedangkan bagi mereka yang tidak puasa Ramadhan karena sengaja dan tanpa alasan yang jelas, maka status hukum puasa Syawal menjadi haram. 
 
Oleh sebab itu, dianjurkan untuk menunaikan dulu tanggungan puasa wajib, baru kemudian bisa melaksanakan puasa sunah Syawal.
 
Orang-oranb yang melaksanakan puasa wajib di bulan Syawal tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal meski pahalanya tak sebesar yang disebutkan dalam hadits di atas. 
 
Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal
 
Idealnya, puasa Syawal dimulai selama enam hari berturut-turut persis setelah hari raya Idul Fitri, yakni tanggal 2 sampai 7 Syawal. 
 
Untuk orang yang berpuasa di luar tanggal itu, sekalipun tidak berurutan, tetap mendapat keutamaan puasa Syawal, yaitu mendapatkan pahala seperti puasa wajib setahun penuh.
 
Dengan demikian, seseorang diperkenankan untuk melaksanakan puasa Syawal, misalnya tiap hari Senin dan Kamis, melewati tanggal 13, 14, 15, dan seterusnya selama masih berada di bulan Syawal. 
 
Seandainya seseorang berniat puasa Senin dan Kamis atau puasa Ayyamul Bidl (bulan purnama), yaitu tanggal 13, 14 dan 15 di setiap bulan Hijriah, orang tersebut tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal.
 
Hal itu disebabkan tujuan dari perintah puasa sunah itu adalah pelaksanaan puasanya itu sendiri terlepas apa pun niat puasanya.
 
Bacaan Niat Puasa Syawal
 

Berbeda dengan puasa Ramadhan, niat puasa Syawal tak harus dilakukan di malam hari atau sebelum terbit fajar. 

Seseorang yang malam harinya tak berniat, tapi mendadak di pagi atau siang hari ingin mengamalkan puasa Syawal, diperbolehkan baginya berniat sejak ia berkeinginan untuk melaksanakan puasa sunah saat itu juga.

Hal tersebut dengan catatan, seseorang itu belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Niat melaksanakan puasa Syawal cukup dibaca di dalam hati, dan tanpa harus mengucapkannya secara lisan, puasa Syawal sudah sah. 

Berikut ini bacaan niat puasa Syawal yang diucapkan di malam hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:

Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta’ala.

Dan berikut ini adalah bacaan niat puasa Syawal yang diucapkan di siang hari:

Halaman:

Editor: Sonia Okky Astiti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x