Network
Media Magelang - Menjelang Idul Adha 1443 H, biasanya ada ritual ibadah puasa. Lazimnya kita mengenal dengan puasa Dzhulhijjah atau puasa Tarwiyah dan Arafah.
Puasa Dzhulhijjah Idul Adha 1443 H memiliki keutamaan dan manfaatmya tersendiri.
Puasa Dzhulhijjah sendiri akan jatuh pada tanggal 7 Juli dan 8 Juli 2022, sesuai dengan penentuan Idul Adha 1443 H yang bertepatan
Puasa Dzhulhijjah dapat menghapuskan dosa selama setahun ke depan dan setahun ke belakang.
Puasa Arafah dan Tarwiyah sendiri merupakan amalan sunah yang bisa dilaksanakan oleh umat muslim di tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah Idul Adha 1443 H.
Puasa Dzhulhijjah disukai umat muslim dan disunahkan untuk tidak makan dan minum, menghindari jima’ dan hal-hal lain lain aturan berpuasa pada bulan Ramadhan.
Puasa Dzhulhijjah dapat menghapuskan dosa selama setahun ke depan dan setahun ke belakang, jika diamalkan sesuai dengan ketentuannya.
Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu,” (HR. Muslim no. 1162).
Media Magelang kali ini akan membahas tentang puasa Tarwiyah.
Pelaksanaan puasa Tarwiyah dan puasa Arafah sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan haji.
Keutamaan mengerjakan puasa Tarwiyah dan puasa Arafah yaitu dapat menghapus dosa-dosa selama setahun ke belakang dan ke depan.
Maka dari itu, besar ganjaran pahala yang didapat, bisa menjadj motivasi selain beribadah kepada Allah SWT.
Berikut adalah niat puasa Tarwiyah:
Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya : Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta'ala.
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada hari kedelapan dalam bulan Dzhulhijah.
Keutamaan puasa Tarwiyah tercantum dalam hadist dhaif yang diriwayatkan oleh Ibnu An-Najjar dan Abdullah bin Abbas.
Hadist tersebut menyebutkan, bahwa puasa pada hari Tarwiyah bisa menghapuskan dosa satu tahun.
Adapun syarat berpuasa Tarwiyah sama seperti tata cara puasa pada umumnya:
1. Islam
2. Berakal
3. Tidak dalam hadas besar/najis
4. Nifas/sehabis melahirkan
5. Datang bulan
Adapun niat dan Puasa Arafah bisa disimak sesuai di penjelasan di bawah ini, berikut niat dan keutamaannya.
Puasa Arafah adalah niat menahan lapar, dahaga dan nafsu pada hari Arafah, namun tidak hanya itu, pahala yang didapat begitu besar.
Orang-orang yang tidak menjalankan ibadah haji, maka bisa menghabiskan hari Arafah dengan berpuasa.
Ini juga sebagai persiapan untuk tiga hari menyambut perayaan Idul Adha.
Puasa Arafah dilaksanakan tepat pada saat jamaah haji melaksanakan ibadah wukuf di Padang Arafah
Puasa tersebut disunahkan bagi setiap muslim yang tidak melakukan ibadah haji.
Berikut bacaan niat puasa Arafah :
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’ii sunnati Arafah lillahi ta‘ala.
Artinya : Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.
Niat puasa wajib dilakukan pada malam hari, sedangkan pada puasa sunnah, niat bisa dilakukan pada siang hari, termasuk puasa Arafah.
Namun sebaiknya niat puasa keduanya dilakukan berbarengan dengan waktu makan sahur atau sebelum terbit fajar.
Tata cara keduanya pun sama, yang membedakan hanya niatnya saja. Selebihnya, sama saja dengan puasa Ramadhan.
Puasa Tarwiyah diadakan pada 8 Dzhulhijjah 1443 H atau 7 Juli 2022. Sedangkan Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzhulhijjah 1443 H atau 8 Juli 2022.***
