Pertamina Kembali Tetapkan Kenaikan Harga BBM dan Gas Elpiji Subsidi

- 20 Juli 2022, 18:33 WIB
Pertamina Kembali Tetapkan Kenaikan Harga BBM dan Gas Elpiji Subsidi
Pertamina Kembali Tetapkan Kenaikan Harga BBM dan Gas Elpiji Subsidi /mediacenter.riau.go.id/
 
Media Magelang - Berita kali ini datang dari PT Pertamina (Persero)  tentang kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) dan gas elpiji nonsubsidi.
 
Per tanggal 10 Juli 2022 kemarin, PT Pertamina (Persero) telah menaikan harga BBM dan Gas Elpiji yang disubsidi Pemerintah.
 
BBM (Bahan Bakar Minyak) nonsubsidi yang harganya dinaikkan oleh Pertamina setelah kenaikan harga minyak dan gas bumi yang juga makin hari makin mahal saja.
 
Pertamina menyebut porsi untuk Pertamax Turbo dan Dex Series hanya berkisar lima persen saja, dari keseluruhan konsumsi BBM nasional.
 
 
"Harga bahan bakar Pertamina telah dirancang sebagai wujud apresiasi untuk Anda dalam memberikan pelayanan prima di SPBU kami. Harga bahan bakar berlaku mulai 10 Juli 2022," tulis PT Pertamina (Persero) dalam laman resminya MyPertamina.
 
Sementara porsi untuk gas elpiji nonsubsidi, adalah sebesar enam persen dari keseluruhan komposisi gas elpiji nasional.
 
Berikut adalah daftar kenaikan harga BBM nonsubsidi adalah sebagai berikut:
 
1. Pertamax Turbo 
 
Sebelumnya dijual dengan harga Rp14.500 per liter, sekarang dijual seharga Rp16.200 per liter.
 
 
2. Pertamina Dex 
 
Yang semula seharga Rp13.700, kini dinaikkan menjadi Rp16.500 per liter.
 
3. Dexlite 
 
Lalu yang tadinya seharga Rp12.950 kini menjadi Rp15.000 per liter.
 
4. Gas Elpiji Bright Gas (5kg)
 
Sedangkan harga gas elpiji nonsubsidi jenis Bright Gas naik sekitar Rp2.000 per kilogram.
 
Irto Ginting selaku Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga mengatakan, kenaikan harga BBM dan gas elpiji nonsubsidi dikarenakan mengikuti perkembangan harga minyak dan gas dunia.
 
Hal ini ditunjukkan dengan harga minyak Indonesia yang pada Juni 2022 adalah 117,62 dolar AS, atau naik sebanyak 37 persen bila dibandingkan dengan harga minyak pada Januari 2020.
 
Untuk harga gas elpiji berdasarkan contract price Aramco (CPA) pada bulan lalu menunjukkan angka 725 metrik ton, yang mana hal ini berarti harga gas elpiji mengalami kenaikan sebesar 13 persen jika dibandingkan harga rata-rata sepanjang tahun lalu.
 
Dijelaskan lebih lanjut oleh Irto Ginting harga BBM dan gas elpiji nonsubsidi, yang telah dinaikkan itu terbilang masih kompetitif bila dibandingkan dengan produk sejenis yang dijual oleh perusahaan lain sebagai penyalur BBM dan gas elpiji di Indonesia.
 
Per tanggal 10 Juli 2022 telah ditetapkan oleh Pertamina bahwa harga BBM dan gas elpiji nonsubsidi mengalami kenaikan lagi sesuai dengan harga minyak dunia.
 
Demikian informasi mengenai kenaikan harga BBM dan Gas Elpiji.***

Editor: Sonia Okky Astiti

Sumber: MyPertamina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah