Usai Banjir, Pemprov Bali Berlakukan Sistem Buka Tutup Jalur Denpasar-Gilimanuk

- 20 Oktober 2022, 12:51 WIB
Usai Banjir, Pemprov Bali Berlakukan Sistem Buka Tutup Jalur Denpasar-Gilimanuk
Usai Banjir, Pemprov Bali Berlakukan Sistem Buka Tutup Jalur Denpasar-Gilimanuk /Twitter/@HennyRedDoorz

Media Magelang - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali memberlakukan sistem buka tutup untuk jalur utama Denpasar hingga Gilimanuk.

Pemberlakuan sistem buka tutup untuk jalur utama dari Denpasar hingga Gilimanuk oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali ini usai terjadinya bencana banjir bandang yang melanda Bali pada Selasa 18 Oktober 2022.

Karena akses jalan yang masih terganggu dan belum sepenuhnya pulih usai banjir bandang, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali memberlakukan sistem buka tutup untuk jalur utama dari Denpasar hingga Gilimanuk.

Pemberlakuan sistem buka tutup untuk jalur utama dari Denpasar hingga Gilimanuk ini diungkapkan oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bali, I Made Rentin, Selasa 18 Oktober 2022 sekitar pukul 14.15 WITA.

Baca Juga: Bali Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, Tagar #PrayForBali Trending di Medsos

I Made Rentin mengatakan, sistem buka tutup untuk jalur utama dari Denpasar hingga Gilimanuk ini diberlakukan untuk kendaraan-kendaraan besar seperti truk, bus, dan kendaraan besar lain.

Untuk material yang menutup akses jalan karena banjir bandang, I Made Rentin menyebutkan telah selesai dibersihkan, sehingga kendaraan roda dua dan roda empat kecil bisa lewat.

"Dan kemaren (Senin--red) sore pun sudah diberikan akses jalan khusus untuk kendaraan roda dua dan roda empat kecil," ujar I Made Rentin.

Hari ini dilanjutkan membersihkan akses jalan bagi kendaraan bermotor atau mobil dengan kapasitas besar yang mengangkut bahan kebutuhan pokok serta logistik.

Baca Juga: Banjir Selandia Baru Bisa Memakan Waktu Bertahun-tahun untuk Dibersihkan, dengan 1.200 Orang Mengungsi

Keputusan untuk membuka akses transportasi melewati jembatan usai diterjang banjir bandang ini diambil setelah pihak Balai Jalan dan Jembatan melakukan uji kelayakan jembatan, yang secara visual dinyatakan masih layak untuk dilewati.

"Astungkara hanya dalam hitungan beberapa puluh menit kemacetan (terutama mobil besar) sudah bisa terurai baik yang menuju Denpasar maupun ke arah Gilimanuk," ucap I Made Rentin.

Menurut keterangan I Made Rentin, pengananan banjir bandang yang melanda Jembrana difokuskan pada pemantapan manajemen posko bantuan.

Posko tersebut untuk pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat di tempat pengungsian, pembersihan rumah penduduk yang terdampak banjir bandang, dan bagi yang masih melanjutkan pembersihan material dibawah jembatan.

Sementara itu, korban yang terseret arus banjir dilaporkan telah ditemukan oleh Tim SAR dalam keadaan meninggal dunia.
Di kesempatan yang sama, Kalaksa BPBD Provinsi Bali melayat ke rumah duka bersama dengan Bupati Jembrana beserta rombongan.

Mereka juga memberikan bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sebesar Rp15 juta.

Dengan demikian, usai banjir bandang yang melanda, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali memberlakukan sistem buka tutup untuk jalur utama dari Denpasar hingga Gilimanuk bagi kendaraan-kendaraan besar.***

Editor: Sonia Okky Astiti

Sumber: Indo Bali News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah