Satgas Pangan Polri Ungkap Tiga Hal Penyebab Kenaikan Harga Telur

- 23 Mei 2023, 18:11 WIB
Satgas Pangan Polri Ungkap Tiga Hal Penyebab Kenaikan Harga Telur /
Satgas Pangan Polri Ungkap Tiga Hal Penyebab Kenaikan Harga Telur / /Pexels.com/Monserrat Soldu/
 
Media Magelang - Satgas Pangan Polri mengungkap tiga hal yang menjadi penyebab kenaikan harga telur.
 
Kenaikan harga telur disebutkan oleh Satgas Pangan Polri terjadi di sejumlah pasar berdasarkan pemantauan di beberapa wilayah.
 
Satgas Pangan Polri mengatakan, kenaikan harga tersebut terjadi pada telur ayam ras.
 
"Ada beberapa penyebab meningkatnya harga telur ayam ras," ujar Kepala Satgas Pangan Pusat Brigjen Pol. Whisnu Hermawan, dikutip dari Antara.
 
 
Whisnu Hermawan menuturkan, kelangkaan bahan baku pakan ternak, terutama ayam petelur, menjadi penyebab pertama kenaikan harga telur saat ini.
 
Kelangkaan bahan pakan ternak itu menyebabkan kenaikan harga pakan ayam dari Rp8.500 hingga Rp8.700 per kilogram.
 
Whisnu Hermawan menilai, tingginya harga pakan ternak disebabkan oleh harga bahan baku pakan yang juga tinggi.
 
 
Hal itulah yang kemudian menyebabkan tidak semua peternak ayam petelur dapat membeli pakan ternak.
 
"Sebagian peternak ayam petelur memilih untuk tutup dan peternak ayam petelur yang sanggup membeli pakan akan menaikkan biaya produksinya," terang Whisnu Hermawan.
 
Penyebab kedua diungkapkan juga oleh Whisnu Hermawan adalah mahalnya biaya transportasi untuk mengangkut, dan mendistribusikan telur dari daerah penghasil telur ke daerah yang belum memiliki kemampuan mencukupi kebutuhan telur.
 
"Beberapa daerah belum bisa mencukupi kebutuhan telur ayam ras di daerahnya, sehingga masih supply dari daerah lain," tambah Whisnu Hermawan.
 
Penyebab ketiga adalah, tingginya permintaan masyarakat akan telur ayam ras, sebagai salah satu upaya untuk melaksanakan program pencegahan stunting yang dilakukan Pemerintah.
 
"Adanya bantuan sosial dan kebijakan dari Badan Pangan terkait stunting," kata Whisnu Hermawan.
 
Namun, Satgas Pangan Polri tak berhenti sampai di situ, mereka terus berusaha mencari solusi untuk mengendalikan harga, serta ketersediaan telur ayam ras.
 
Salah satu solusi yang sedang diupayakan tersebut adalah, berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri dan instansi terkait guna mempercepat realisasi importasi bahan baku pakan ternak, karena terbatasnya stok dalam negeri.
 
"Satgas Pangan turun langsung ke para distributor dan sentra pasar untuk mengecek stabilitas harga dalam rangka menjaga kestabilan bahan pakan ternak, terutama jagung dan bahan pakan yang berasal dari impor," tegas Whisnu Hermawan.
 
Solusi berikutnya yang saat ini sedang dilakukan yakni, Satgas Pangan Polri juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait guna memastikan kelancaran distribusi transportasi bahan pakan ternak ke peternakan, dan peternak ayam petelur ke konsumen.
 
"Satgas Pangan berupaya memangkas rantai distribusi yang bertujuan untuk mengurangi margin harga, sehingga harga di tingkat konsumen stabil sesuai dengan harga acuan yang ditetapkan oleh pemerintah," pungkas Whisnu Hermawan.
 
Karena kenaikan harga telur ayam ras yang saat ini terjadi, Satgas Pangan Polri mulai mengungkap tiga hal penyebabnya.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x