Krisis Lahan Makam DKI Jakarta Mulai Mengkhawatirkan, BPS Catat Jumlah Makam di Jakarta Ternyata Segini

- 15 Juni 2023, 06:45 WIB
Krisis Lahan Makam DKI Jakarta Mulai Mengkhawatirkan, BPS Catat Jumlah Makam di Jakarta Ternyata Segini /
Krisis Lahan Makam DKI Jakarta Mulai Mengkhawatirkan, BPS Catat Jumlah Makam di Jakarta Ternyata Segini / /Unsplash.com/Dikaseva

Media Magelang - Ada krisis lahan makam atau kuburan di Jakarta di 2023, perkiraan penduduk Jakarta mencapai 11.248.839 jiwa, menjadikannya salah satu kota terpadat di dunia. 

Namun, pertumbuhan penduduk yang cepat ini membawa tantangan baru bagi ibu kota Indonesia. 
 
Selain masalah-masalah seperti kemacetan lalu lintas, polusi udara, dan kepadatan permukiman, Jakarta juga dihadapkan pada krisis lahan makam kuburan.

Dalam beberapa dekade terakhir, lahan di Jakarta semakin langka akibat pembangunan yang terus meningkat. 
 
 
Luas wilayah ibu kota yang terbatas membuat pemenuhan kebutuhan lahan menjadi semakin sulit, termasuk untuk pemakaman. 
 
Bukan rahasia lagi bahwa Jakarta memiliki keterbatasan dalam hal lahan pemakaman, dan situasi ini semakin memburuk seiring dengan pertambahan jumlah penduduk.

Diperkirakan bahwa jumlah penduduk di Jakarta pada tahun 2023 tidak termasuk pekerja transit. Jika jumlah tersebut saja sudah begitu besar, maka perlu diingat bahwa keberadaan mereka belum dihitung dalam statistik tersebut. 
 
 
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan peluang kerja yang ditawarkan oleh ibu kota, banyak pekerja dari daerah sekitar atau bahkan provinsi lain yang datang ke Jakarta untuk mencari nafkah. 
 
Namun, mereka tidak dihitung sebagai penduduk tetap, sehingga jumlah yang sebenarnya bisa jauh lebih besar.

Kondisi ini semakin memperumit krisis lahan kuburan di Jakarta. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah berupaya mencari solusi untuk mengatasi masalah ini. 
 
Salah satu solusi yang diusulkan adalah penggunaan lahan pemakaman secara vertikal atau pemakaman bertingkat. Konsep ini melibatkan penggunaan lahan yang terbatas dengan memanfaatkan ruang secara efisien, dengan mengatur pemakaman dalam bangunan bertingkat.

Pendekatan ini mungkin tampak kontroversial bagi beberapa orang, tetapi di negara-negara dengan populasi padat seperti Singapura, penggunaan lahan pemakaman secara vertikal sudah menjadi praktik umum. 
 
Dalam beberapa proyek awal, Jakarta telah mencoba menerapkan konsep ini, dengan membangun kompleks pemakaman vertikal pertama di wilayah tersebut. 
 
Pemakaman bertingkat dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi keterbatasan lahan kuburan di Jakarta.

Namun, perlu diingat bahwa pemakaman vertikal hanyalah salah satu solusi dalam menghadapi krisis lahan kuburan. 
 
Pemerintah juga perlu mempertimbangkan langkah-langkah lain, seperti meningkatkan kesadaran akan pentingnya kremasi sebagai alternatif pemakaman tradisional. 
 
Selain itu, bisa saja dibutuhkan langkah-langkah pengaturan kebijakan terkait penggunaan lahan, perluasan kawasan pemakaman, atau bahkan pengalihan pemakaman ke wilayah di luar Jakarta yang lebih luas. 
 
Krisis lahan kuburan di Jakarta adalah tantangan serius yang harus diatasi dengan serius pula. Pemerintah dan masyarakat harus bersinergi untuk mencari solusi yang berkelanjutan. 
 
Dengan mengadopsi pendekatan yang inovatif dan mencari alternatif pemakaman yang sesuai dengan budaya dan kebutuhan masyarakat, krisis ini dapat dihadapi dan diatasi dengan baik.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x