200 Muslim Bali Datangi Kantor DPD Buntut Arya Wedakarna Hina Wanita Berkerudung 

- 5 Januari 2024, 19:00 WIB
Umat Muslim Bali Geruduk Kantor DPD Tuntut Tanggung Jawab Arya Wedakarna: Harus Dicopot, Dipecat!
Umat Muslim Bali Geruduk Kantor DPD Tuntut Tanggung Jawab Arya Wedakarna: Harus Dicopot, Dipecat! /Istimewa
 
 
Media Magelang - 200 Muslim Bali diberitakan mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
 
200 Muslim Bali diberitakan mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sebagai buntut pernyataan Arya Wedakarna yang menghina wanita berkerudung.
 
Kepala Kantor DPD RI Bali Putu Rio mengatakan, sekitar 200 Muslim Bali mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Jalan Tjok Agung Tresna, Denpasar.
 
200 Muslim Bali tersebut menuntut pertanggungjawaban anggota DPD Arya Wedakarna atas pernyataannya yang dinilai memecah belah keharmonisan umat beragama.
 
 
Dari 200 Muslim Bali yang berunjuk rasa di Kantor DPD itu, sebanyak 20 orang perwakilan diajak berdiskusi, dan menyampaikan aspirasi mereka pada Kamis 4 Januari 2024.
 
Setelah diskusi tersebut, Putu Rio akan menyampaikan aspirasi 200 Muslim Bali itu kepada anggota DPD RI Arya Wedakarna (AWK), dan Sekjen DPD RI di Jakarta.
 
"Pasti disampaikan, ini kan yang dituju beliau, saya akan sampaikan poin-poin dari semeton Muslim ke AWK dan sekjen sebagai atasan saya. Ini pun sudah koordinasi dengan pejabat-pejabat di Jakarta,” kata Putu Rio, dikutip dari Antara.
 
Sebelum aksi unjuk rasa ini berlangsung, sekretariat kantor DPD Bali telah memberitahukannya terlebih dahulu kepada Arya Wedakarna.
 
Namun sayangnya, Arya Wedakarna berhalangan hadir, karena ada kegiatan di SMP 2 Marga, Tabanan.
 
Putu Rio menegaskan, setiap keputusan yang dibuat oleh anggota DPD RI bersifat kolegial, atau diputuskan bersama-sama melalui sidang paripurna. 
 
Akan tetapi, ucapan Arya Wedakarna terkait penghinaan kepada wanita berkerudung yang dinilai menyinggung pihak tertentu itu bersifat pribadi, bukan atas nama institusi.
 
Sebelumnya diberitakan, ramai beredar di media sosial, video anggota DPD Arya Wedakarna sedang berbicara dengan nada tinggi saat rapat bersama para staf Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Bali.
 
Dalam video itu, Arya Wedakarna meminta agar petugas frontliner Bandara I Gusti Ngurah Rai yang berkerudung diganti dengan warga Bali asli yang tidak berkerudung.
 
Potongan pernyataan Arya Wedakarna itu kemudian viral di berbagai platform media sosial. 
 
Bahkan, Putu Rio menyebut sekretariat DPD Bali telah memperbincangkan pernyataan Arya Wedakarna ini, dan segera menindaklanjutinya.
 
Sementara itu, Swasto Haskoro, selaku koordinator lapangan dari massa aksi unjuk rasa tersebut menyampaikan, kehadiran 200 Muslim Bali itu hanya ingin mendapat pertanggungjawaban dari pernyataan Arya Wedakarna yang dinilai mencoreng kerukunan antarumat beragama di Bali, yang telah dibina sejak zaman kerajaan.
 
Dalam diskusi tersebut, berulang kali disampaikan, bahwa meski beragama Islam dan berkerudung bagi para wanita, mereka juga merupakan putra putri Bali, karena nenek moyang dan kampung halaman mereka ada di Bali.
 
"Kami tersakiti, pedih melihat dan mendengar yang disampaikan AWK dan era digital sama sekali tidak bisa dikontrol. Jadi, kami datang sendiri ke kantor ini dengan tertib, tujuannya ingin pertanggungjawaban dari sisi hukum, kalau akhirnya (AWK) harus dicopot, dipecat, barangkali bagus karena sangat mencederai dan memecah belah umat," ujar Swasto Haskoro.
 
Ada dua hal yang menjadi tuntutan 200 Muslim Bali itu, yang pertama, mereka ingin pengusutan tuntas dugaan tindak pidana penistaan agama, dan pelanggaran kode etik oleh anggota DPD RI Dapil Bali Arya Wedakarna.
 
Kedua, mendesak kepolisian untuk menegakkan, serta memproses hukum anggota DPD RI Arya Wedakarna karena pernyataannya tersebut.
 
Dengan demikian dilaporkan, 200 Muslim Bali mendatangi Kantor DPD di Denpasar untuk berunjuk rasa, sebagai buntut pernyataan Arya Wedakarna yang dinilai menghina wanita Islam berkerudung.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x