Media Magelang - Indonesia tengah melangkah maju dengan rencana serangkaian insentif baru yang bertujuan untuk menarik investasi dari produsen kendaraan listrik (EV).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Luhut Pandjaitan, mengumumkan hal ini dalam sebuah konferensi industri nikel yang diadakan oleh CNBC Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Luhut mengungkapkan bahwa pemerintah sedang aktif berkomunikasi dengan perusahaan besar seperti Tesla dan BYD.
Baca Juga: Tiga Varian Wuling Air ev Dukung Mobilitas Berkelanjutan Dengan Beragam Kemudahan
Indonesia memiliki tujuan kuat untuk menggenjot industri mobil listrik di negaranya.
Saat ini, pemerintah sedang menyusun insentif-insentif yang akan ditawarkan kepada produsen EV.
Meskipun Luhut tidak memberikan detail rinci mengenai insentif tersebut, ia mengklaim bahwa insentif-insentif ini akan bersaing dengan tawaran serupa dari negara-negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam.
Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki aset berharga yang dapat digunakan untuk menarik investasi dalam industri mobil listrik.
Cadangan nikel yang kaya, yang merupakan yang terbesar di dunia dan dapat diolah menjadi baterai kendaraan listrik, menjadi daya tarik utama.