Bisakah Mobil Listrik untuk Mudik? Ini 5 Tips Aman Mudik Gunakan Mobil Listrik yang Perlu Diperhatikan

- 7 April 2024, 06:00 WIB
Pemudik dengan Mobil Listrik Tak Perlu Khawatir, Ini Lokasi SPKLU di Jalan Tol Mudik Lebaran 2024.
Pemudik dengan Mobil Listrik Tak Perlu Khawatir, Ini Lokasi SPKLU di Jalan Tol Mudik Lebaran 2024. /PLN (Persero)
 
Media Magelang - Berikut ini 5 tips aman mudik dengan menggunakan mobil listrik.
 
Banyak pengguna yang bertanya, apakah bisa mobil listrik digunakan untuk perjalanan mudik yang notabene memakan waktu lama?
 
Jawabannya sebenarnya bisa. Mobil listrik bisa saja digunakan untuk perjalanan mudik, tapi mesti memperhatikan 5 tips aman dalam artikel ini, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
 
Dalam keterangan resmi Hankook, mobil listrik diperkirakan akan menjadi salah satu kendaraan yang akan digunakan dalam perjalanan mudik.
 
 
Perkiraan tersebut muncul usai data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menunjukkan bahwa, penjualan mobil listrik dari produsen ke distributor pada Januari 2024 melonjak pesat sebesar 684 persen, bila dibandingkan dengan Januari 2023, sebagaimana dilansir dari Antara.
 
Dari perkiraan dan data tersebutlah, para produsen memberikan saran terbaik, sebagai suatu tips aman bagi para pengendara mobil listrik bertenaga baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) yang berniat melakukan perjalanan mudik jarak jauh.
 
1. Pengaturan dan Perencanaan Matang sebelum Melakukan Perjalanan 
 
Pemudik dengan kendaraan listrik sangat periu membuat perencanaan dan pengaturan perjalanan yang benar-benar matang, sebelum mudik menggunakan mobil listrik.
 
Perencanaan yang penting itu mulai dari mengetahui kapasitas baterai mobil listrik, hingga jarak tempuh yang dapat dicapai saat kondisi baterai penuh.
 
Saat ini mobil listrik banyak yang tersedia dalam varian standard range (100 sampai 300 KM), dan long range (di atas 300 sampaib600 KM), dengan kapasitas baterai antara 30 sampai 100 kWh.
 
Perencanaan ini dapat menghindarkan pengendara mobil listrik dari kekhawatiran, apabila mobil tidak bisa mencapai jarak tertentu yang dituju dengan sisa daya baterai yang tersimpan.
 
Sementara itu, pengaturan perjalanan mudik bisa mencakup pengisian ulang baterai mobil listrik secara berkala atau teratur.
 
Para pengendara mobil listrik sangat disarankan untuk mengisi ulang baterai hingga 80 persen, daripada harus sampai penuh 100 persen. 
 
Pengisian daya baterai mobil listrik yang disarankan hanya sampai 80 persen ini bertujuan untuk menjaga kesehatan baterai agar bertahan lebih lama, serta lebih menghemat waktu.
 
Hal ini dikarenakan pengisian daya baterai yang sampai 80 hingga 100 persen relatif lebih lambat bila dibandingkan dengan 0 persen hingga 80 persen.
 
2. Riset SPKLU
 
Baru-baru ini, PT Jasa Marga (Persero) Tbk membagikan informasi mengenai 25 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di sepanjang Tol Trans Jawa, untuk mengisi daya baterai mobil listrik selama perjalanan mudik.
 
Penting bagi pengemudi untuk melakukan riset terlebih dahulu tentang lokasi SPKLU pengisian baterai berdasarkan jenis-jenis soket pengisi daya, contohnya CHAdeMO, CCS, dan AC Charging.
 
SPKLU sendiri biasanya terbagi menjadi empat kategori, yaitu pengisian daya lambat yang kurang lebih 7 kW, pengisian daya sedang yang kurang lebih 25 kW, pengisian daya cepat sekitar 50 kW, dan pengisian daya super cepat 100 kW.
 
3. Memperhatikan Kecepatan dan Gaya Berkendara
 
Berbeda dengan mobil konvensional pada umumnya, yang biasanya lebih boros energi saat melaju dengan kecepatan rendah di jalanan macet, mobil listrik justru lebih boros, dan menghabiskan banyak energi saat digunakan di kecepatan tinggi seperti di jalan tol.
 
Hal ini disebabkan oleh karena mobil listrik yang mendapatkan torsi secara instan dengan semakin besarnya hambatan udara yang dihadapi kendaraan.
 
Untuk itu, hindari mengendarai mobil listrik secara agresif, dan jaga rata-rata kecepatan secara stabil antara 60 hingga 80 km per jam. 
 
Selain untuk menghemat energi, tujuan lain menjaga rata-rata kecepatan ini adalah agar berkendara bisa lebih aman sesuai dengan anjuran rambu lalu lintas.
 
4. Menggunakan Ban Khusus Mobil Listrik 
 
Penggunaan ban yang tepat dan sesuai dapat membantu performa mobil listrik lebih optimal, karena karakteristik utama mobil listrik adalah membutuhkan ban khusus yang berbeda dengan ban mobil konvensional.
 
Perlu diketahui, ban mobil listrik memiliki rolling resistance yang lebih baik daripada ban mobil konvensional. 
 
Selain itu, ban mobil listrik juga mampu bergulir lebih halus, serta didesain lebih kuat untuk menahan beban mobil listrik yang cukup berat, yang dikarenakan adanya baterai berukuran rata-rata 200-500 KG.
 
5. Memeriksa Tekanan Angin pada Ban
 
Periksalah tekanan angin pada ban mobil listrik sebelum berangkat mudik untuk menjaga kinerja dan keamanan kendaraan. 
 
Sebagai informasi, tekanan angin ban mobil listrik berbeda-beda, bergantung pada jenis, dimensi mobil, dan bobot muatan. 
 
Demi keselamatan dan keamanan, sangat disarankan para pengemudi mobil listrik untuk mengikuti rekomendasi tekanan angin yang diberikan oleh pabrikan.
 
Sebagai contoh, pada mobil City Car, tekanan angin ban berkisar antara 30 sampai 36 Psi, mobil sedan antara 30 hingga 33 Psi, mobil MPV sekitar 33 sampai 36 Psi dan mobil SUV tekanan angin bannya antara 35 sampai 40 Psi.
 
Jika membawa muatan lebih, maka tekanan angin ban belakang sebaiknya ditambahkan sedikit. 
 
Agar hasil akurat, para pengendara mobil listrik disarankan memeriksa ban dalam kondisi dingin, mengingat perjalanan jauh dapat meningkatkan tekanan angin secara alami.
 
Dengan demikian, mobil listrik bisa digunakan untuk perjalanan mudik, asalkan mengikuti 5 tips aman yang perlu diperhatikan, dan jangan diabaikan.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x