Indonesia - Australia Kerjasama untuk Dorong Produksi Baterai Kendaraan Listrik Bersama

- 27 Agustus 2023, 11:30 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendampingi Presiden Joko Widodo saat peletakan batu pertama pabrik baterai listrik HKML Battery Indonesia di Proyek Karawang New Industrial City, Kabupaten Karawang, Rabu, 15 September 2021.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendampingi Presiden Joko Widodo saat peletakan batu pertama pabrik baterai listrik HKML Battery Indonesia di Proyek Karawang New Industrial City, Kabupaten Karawang, Rabu, 15 September 2021. /Laily Rachev/ Biro Pers Sekretariat Presiden/



Media Magelang - Indonesia dan Australia telah mengambil langkah menuju kemitraan strategis untuk meningkatkan produksi baterai kendaraan listrik (EV) guna mendukung pertumbuhan pasar kendaraan listrik yang semakin berkembang. 

Presiden Indonesia, Joko Widodo, dan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, telah bertemu dalam pertemuan tahunan antara kedua negara awal bulan ini dan sepakat untuk menjajaki peluang kerja sama ini.

Keduanya mengakui bahwa terdapat potensi besar untuk meningkatkan integrasi ekonomi dan investasi saling menguntungkan. 
 
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor perdana menteri Australia, terungkap bahwa kedua pemimpin membahas potensi kolaborasi di tengah transisi global menuju kendaraan listrik dengan emisi nol.
 
Baca Juga: Tiga Varian Wuling Air ev Dukung Mobilitas Berkelanjutan Dengan Beragam Kemudahan

Salah satu sektor yang menjadi sorotan adalah industri pertambangan, di mana Indonesia dan Australia memiliki keunggulan masing-masing. 
 
Australia memiliki cadangan litium terbesar di dunia, sementara Indonesia adalah salah satu pemasok utama nikel. Kedua logam ini memiliki peran krusial dalam produksi baterai EV yang semakin diminati. 
 
Litium dan nikel digunakan secara meluas dalam konstruksi baterai kendaraan listrik untuk memungkinkan kinerja yang optimal.

Penting untuk mencatat bahwa langkah ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan bergeser ke sumber energi yang lebih berkelanjutan. 
 
Kendaraan listrik telah diakui sebagai salah satu solusi dalam mengurangi dampak negatif transportasi terhadap lingkungan.

Sebagai perkembangan sebelumnya, terdapat informasi bahwa produsen mobil terkemuka, Hyundai, memiliki rencana untuk meluncurkan dua model EV di pasar Indonesia pada tahun mendatang. 
 
Kedua model ini direncanakan akan diproduksi di pabrik mereka di Bekasi, Jawa Barat. 
 
Ada kemungkinan bahwa baterai yang digunakan pada kedua model tersebut akan diproduksi di Indonesia. 
 
Hyundai telah mengumumkan kerja sama dengan LG pada tahun 2021 untuk membangun usaha patungan dalam produksi sel baterai kendaraan listrik, terutama untuk model-model Hyundai dan Kia yang berbasis pada platform E-GMP.

Langkah signifikan lainnya adalah peluncuran pabrik perakitan baterai Hyundai Energy Indonesia di Bekasi pada bulan Mei tahun ini. 
 
Pabrik ini diharapkan akan memproduksi paket baterai yang kompatibel dengan sel baterai yang juga diproduksi di pabrik lainnya, yaitu di Karawang. 
 
Produksi di kedua lokasi ini diperkirakan akan dimulai pada tahun 2024, yang akan memberikan dorongan bagi industri mobil listrik di Indonesia serta menunjukkan komitmen terhadap pengembangan infrastruktur produksi baterai yang berkelanjutan.

Dengan kerja sama antara Indonesia dan Australia dalam mengoptimalkan sumber daya mineral dan potensi produksi baterai, kedua negara ini dapat berkontribusi secara signifikan dalam pengembangan industri kendaraan listrik global, menjaga lingkungan, serta membangun kemitraan ekonomi yang berkelanjutan.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x