Media Magelang - Sepertiga warga Tokyo ingin Olimpiade 2020 yang diundur ke tahun 2021 dibatalkan seiring melonjaknya gelombang ketiga Covid-19 di Jepang.
Dari survei yang dilakukan stasiun televisi NHK 32 persen atau sepertiga warga Tokyo, ingin Olimpiade 2020 dibatalkan karena infeksi Covid-19 yang meningkat dalam sebulan terakhir.
Pemerintah Jepang dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) sebelumnya telah menunda Olimpiade 2020 di Tokyo, karena pandemi Covid-19. Namun, masyarakat berharap acara olahraga tersebut lebih baik dibatalkan.
Baca Juga: Jesy Nelson Keluar dari Little Mix Setelah Sembilan Tahun Bersama, Ini Alasannya
Sementara itu, pemerintah Jepang telah memersiapkan fasilitas untuk menggelar Olimpiade Tokyo 2020 pada tahun 2021 di tengah pandemi Covid-19.
Dalam kunjungannya ke Tokyo pada akhir November 2020, Presiden IOC Thomas Bach, memuji keseriusan Jepang dalam memersiapkan venue pertandingan dan fasilitas pendukung agar aman dari Covid-19.
"Ini (menyiapkan alat pencegahan) sedang dikerjakan. Kami memiliki fasilitas pendeteksi Covid-19. Kami akan memerbanyak alat tersebut pada pertandingan," kata Thomas Bach dikutip Media Magelang, dari Time.
Baca Juga: Berhasil Bangun Surabaya, Tri Rismaharani Dinilai Pengamat Layak Jadi Menteri Sosial
"Selain itu, pengujian vaksin juga terus dilakukan (di hampir semua negara), dan saya yakin vaksin Corona akan segera ditemukan," tambah dia.
Thomas Bach, pun memastikan IOC bakal mendukung sepenuhnya upaya pemerintah Jepang untuk tetap menyelenggarakan Olimpiade Tokyo, tepat waktu setelah mengalami penundaan satu tahun.
Kendati demikian, sebagian besar masyarakat Tokyo berharap Olimpiade lebih baik dibatalkan sebelum vaksin benar-benar ditemukan.
Baca Juga: Update PVMBG: Gunung Semeru Masih di Level II atau Waspada, Tetap Hindari Kawahnya Radius 1 Km
Ditambah saat ini angka infeksi Covid-19 di Jepang, terutama kota besar seperti Tokyo, mengalami peningkatan signifikan dan telah memasuki gelombang ketiga.
Namun, membatalkan Olimpiade 2020 di Tokyo juga tidak mudah bagi Jepang, karena harus membayar denda sebesar 12 miliar Dolar Amerika Serikat.
Oleh karenanya, pemerintah Jepang tetap mengupayakan Olimpiade Tokyo tetap digelar, meski sepertiga warganya menginginkan acara tersebut dibatalkan.