Sebagai sirkuit yang baru dibangun, kondisi aspal memang kurang mendukung aktivitas para pebalap itu karena racing line masih sempit.
Selain itu, penyebab lain adalah karena belum banyak karet ban yang menempel di aspal sehingga para pebalap tak mampu mendorong motor mereka mencapai batas kecepatan saat melaju.
Sebagai pengalaman dari hasil tes pramusim, Dorna Sports dan FIM menyebut ada dua area yang perlu diperbaiki, yaitu kebersihan permukaan trek dan banyaknya agregat.
Agregrat yang dimaksud seperti pasir, debu dan kerikil atau pecahan batu di atas aspal lintasan sirkuit Pertamina Mandalika.
Sebagai solusi dan agar para pebalap bisa nyaman saat melaju bersama motor mereka, Dorna Sport dan FIM merekomendasikan pengaspalan ulang sejumlah bagian lintasan sebelum tikungan 17 hingga setelah tikungan 5, atau sekitar 17,5 persen dari total lintasan.
"Saya tidak tahu secara pasti karena di sejumlah area Anda merasakan grip, di bagian lain tidak. Jadi harus dilapisi dengan karet ban karena di area membalap yang ada karetnya terasa baik tapi di zona pengereman gripnya tidak terlalu bagus. Benar-benar dua grip yang berbeda di aspal yang sama," tutur Fabio Quartararo.
Selain faktor pengaspalan ulang, menurut Fabio Quartararo kondisi aspal Sirkuit Pertamina Mandalika menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya karena lintasan Sirkuit Pertamina Mandalika telah terkena sapuan ban-ban motor pebalap ATC, Moto2 dan Moto3.
"Sekarang di sini ketika Anda keluar, Anda masih bisa mengendalikannya tapi ketika di tes (pramusim) Anda harus melaju lurus, tidak banyak keputusan yang bisa diambil ketika keluar jalur," terang Fabio Quartararo.
"Tapi di sini jika Anda melebar, Anda jangan mendorong terlalu banyak dan Anda masih bisa berbelok," pungkas Fabio Quartararo.
Editor: Sonia Okky Astiti
Sumber: Antara