Network
Masih menurut Mark Zuckerberg, metaverse akan menjadi tempat bagi orang-orang untuk dapat berinteraksi, bekerja, dan menciptakan produk serta suatu konten.
Selain itu, Mark Zuckerberg juga berharap metaverse akan menjadi ekosistem baru yang mampu menciptakan jutaan pekerjaan bagi para pembuat konten.
Dalam menjelaskan pergantian nama, Mark Zuckerberg mengatakan nama Facebook tidak bisa lagi mencakup semua kegiatan para penggunanya.
Selain jejaring sosial utamanya, perusahaan raksasa Facebook juga menyertakan Instagram, Messenger, headset Quest VR-nya, platform Horizon VR-nya, dan masih banyak lagi.
"Untuk mencerminkan siapa kami dan masa depan yang ingin kami bangun, saya bangga untuk berbagi bahwa perusahaan kami sekarang adalah Meta," papar Mark Zuckerberg.
"Misi kami tetap sama, yaitu masih tentang menyatukan orang. Aplikasi kami juga tidak berubah. Kami masih perusahaan yang merancang teknologi di sekitar banyak orang," imbuh Mark Zuckerberg.
"Tetapi semua produk kami, termasuk aplikasi kami, sekarang berbagi visi baru, yaitu untuk membantu menghidupkan metaverse. Dan sekarang kami memiliki nama yang mencerminkan luasnya apa yang kami lakukan," lanjut Mark Zuckerberg.
"Mulai sekarang, kami akan menjadi metaverse-first, bukan Facebook-first. Artinya, seiring waktu Anda tidak memerlukan akun Facebook untuk menggunakan layanan kami yang lain. Saat merek baru kami mulai muncul di produk kami, saya harap orang-orang di seluruh dunia mengetahui merek Meta dan masa depan yang kami perjuangkan," tambah Mark Zuckerberg.
Pengumuman pergantian nama ini muncul di tengah krisis eksistensial untuk Facebook, dan hal ini menghadapi pengawasan legislatif, serta peraturan di banyak bagian dunia setelah pengungkapan di Makalah Facebook.
Beberapa kritikus terbesar Facebook tampaknya tidak terkesan dengan pergantian nama ini.
Dewan Pengawas Facebook, sebuah kelompok pengawas yang berfokus pada perusahaan, mengumumkan bahwa mereka akan mempertahankan nama Facebook itu sendiri.
