Viral Video Anak di Purbalingga Dirantai, Kapolres Turun Tangan Mencari Kebenaran

15 Maret 2021, 18:52 WIB
Viral Video Anak di Purbalingga Dirantai, Kapolres Turun Tangan Mencari Kebenaran /Tribratanews Purbalingga./

Media Magelang - Video anak yang dirantai di Purbalingga viral. Kapolres pun segera turun tangan untuk mencari kebenarannya.

Akhir-akhir ini media sosial digemparkan oleh beredarnya sebuah video warga menemukan seorang anak  yang ditemukan dalam kondisi tubuhnya diikat rantai di dapur.

Peristiwa anak diikat rantai terjadi di Desa Kalimanah Kulon, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga.

Menanggapi hal tersebut Kapolres Purbalingga AKBP Fannky Ani Sugiharto, SIK, M.Si. memberikan sebuah pernyataan pada Senin, 15 Maret 2021.  Fannky mengutarakan bahwa pihak Kapolres perlu menjelaskan dan meluruskan hal yang terjadi dibalik anak yang diikat rantai di dapur.

Baca Juga: BOCORAN Sinopsis Ikatan Cinta 15 Maret 2021: Demi Andin, Aldebaran Ungkap Identitas Reyna

Baca Juga: Ingin Daftar CPNS 2021, Buat SKCK Online di Sini Bebas Antri!

“Sekitar dua hari yang lalu beredar video anak yang diikat rantai tersebut, kita melalui unit PPA Satreskrim sudah melakukan pengecekan di lapangan dan pemeriksaan,” ucap Kapolres didampingi Iptu Gurbacov selaku Kasar Reskrim dan Iptu Widyastuti selaku Kasubbag Humas.

 

Setelah dilakukan pemeriksaan, memang ditemukan seorang anak  7 tahun berinisial MNA di Desa Kalimanah Kulon, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga dengan keadaan diikat rantai dalam rumah.

Mungkin hal ini memunculkan stigma negatif dari masyarakat karena beredar dengan cepat dan menjadi viral.

Baca Juga: BTS Tetap Bangga Meski Gagal Bawa Pulang Piala Grammy

Baca Juga: Jangan Berharap Lolos Kartu Prakerja Gelombang 14 Jika Tak Penuhi Persyaratan Berikut

“Kami perlu menjelaskan berkaitan dengan video anak yang diikat rantai tersebut. Sudah dilakukan pemeriksaan dan ini merupakan suatu tindakan yang tidak dibenarkan karena mengikat anak dengan rantai ketika orang tua pergi,” ucap Kapolres.

Lebih lanjut, Kapolres mengatakan terdapat suatu alasan menarik dibalik kejadian tersebut.

Orang tua anak itu mengatakan jika kondisi ekonomi keluarga lemah dan ia harus berjualan di pasar untuk mencari nafkah.

Mereka berpikir dengan merantai anak di dalam rumah, maka akan membuat tenang ketika meninggalkan anak itu sendirian di rumah.

“Kejadian tersebut sudah terjadi tiga kali dalam waktu yang berbeda dan tidak 1 x 24 jam berturut-turut. Itu dilakukan pada waktu tertentu, hanya ketika orang tua pergi bekerja,” lanjut Kapolres.

Baca Juga: BOCORAN Pengumuman Peserta Kartu Prakerja Gelombang 14, Ini Daftar Orang yang Tidak Lolos

Baca Juga: Hanya Bisa Lewat Aplikasi! Ini Cara Cek Kuota Internet Gratis By.U dari Kemdikbud 2021

Dari hasil penelitian yang dilakukan tim kepolisian, juga tidak terdapat tindakan kekerasan pada anak tersebut.

Di dekat anak yang diikat rantai itu juga disediakan makanan serta minuman agar tidak kelaparan ketika ditinggal orang tua.  

Menurut Kapolres itu salah satu hal penting yang harus dijelaskan agar tidak timbul stigma negatif dari masyarakat.

“Sekarang keluarga tersebut harus pindah rumah karena  video tersebut viral sehingga membuat lingkungan di sekitarnya menolak keluarga tersebut,” tutur Kapolres.

Baca Juga: Sudah Tahu Kalau Ganjar Pranowo Siapkan Jateng untuk Pembelajaran Tatap Muka?

Baca Juga: Kabar gembira! Pemprov Jawa Tengah Siapkan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah

Kapolres juga menambahkan jika timnya akan mengkoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat dan warga lingkungan sekitar anak yang diikat rantai itu.

Lebih lanjut Kapolres menghimbau agar masyarakat jika menemukan atau mengambil sebuah video jangan langsung disebar luaskan melalui media sosial. Karena harus mengetahui dengan pasti kronologisnya agar tidak menimbulkan stigma negatif dan merugikan orang lain.

Saat ini kedua orang tua anak yang diikat rantai tersebut masih mengikuti proses pemeriksaan dan dimungkinkan akan ada pembinaan.

Karena memang tim kepolisian tidak menemukan tindak kekerasan, hanya saja langkah yang diambil salah dan harus diperbaiki.

“Semoga dengan kejadian viralnya video anak diikat rantai kita harus lebih bisa berpikir positif dan bijak dalam menyikapi sesuatu hal yang terjadi,” ucap Kapolres.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: Instagram @movreview

Tags

Terkini

Terpopuler