Ganjar Pranowo Tanggapi Pintu Penyekatan Mudik Jabodetabek Jebol: Pasti Ada yang ‘Mbeling’

12 Mei 2021, 12:00 WIB
Ganjar Pranowo Tanggapi Pintu Penyekatan Mudik Jabodetabek Jebol: Pasti Ada yang ‘Mbeling’ /

Media Magelang - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menanggapi jebolnya pintu penyekatan Jabodetabek.

Jebolnya pintu penyekatan Jabodetabek tersebut ditanggapi serius oleh Ganjar Pranowo dengan meminta semua pihak untuk siaga.

Ganjar Pranowo sudah memperkirakan para pemudik yang berhasil menjebol pintu penyekatan Jabodetabek pasti ada beberapa yang akan masuk ke Jawa Tengah.

Baca Juga: Bisa Pakai HP, Cek Penerima Bantuan UMKM 2021 di Bank BNI dan BRI Lewat Link Ini

Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo saat mengecek posko penyekatan pemudik di Kabupaten Semarang dan Salatiga, Selasa 11 Mei 2021.

Ganjar Pranowo menerangkan bahwa pintu-pintu penyekatan di perbatasan Jawa Tengah maupun di Kabupaten atau Kota harus lebih ketat.

"Sudah kami perhitungkan, itu pasti suatu saat akan jebol. Pasti ada yang mbeling, nekat menerobos dan ternyata terjadi. Kasus di Jabodetabek itu polanya agak terasa, mereka menunggu pemudik lain, rombongan dan setelah terkumpul banyak mereka menerobos barikade. Kalau sudah seperti itu, pasti tidak mudah menangani dan akhirnya jebol," kata Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Sudah Tayang Sejak Kemarin, Ini Sinopsis dan Link Live Streaming Youth of May Episode 4

Untuk itu, Ganjar Pranowo meminta pengecekan di pintu-pintu perbatasan diketatkan. 

Pihaknya menegaskan memiliki sistem berlapis untuk menangani permasalahan apabila pintu penyekatan jebol.

"Kalau itu masuk Jawa Tengah, kita tidak hanya memiliki 14 titik penyekatan perbatasan antar provinsi, tapi ada juga 17 titik antar Kabupaten dan Kota. Saya harap diketatkan, sehingga harapannya bisa menyaring mereka," imbuh Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Seleksi CPNS 2021 Segera Dibuka: Cek Jadwal Pendaftaran dan Syarat yang Harus Dilengkapi

Kalau pintu penyekatan masih tidak bisa membendung pemudik, maka antisipasi selanjutnya lanjut Ganjar Pranowo adalah Jogo Tonggo. 

Program Jogo Tonggo diharapkan bisa berjalan di lapangan dan memastikan para pemudik sehat dan aman.

"Pengalaman di Banyumas, mereka dilaporkan dan dikarantina. Maka saya minta pada semua masyarakat Jawa Tengah yang berhasil menerobos untuk melapor. Bukan apa-apa, kami tidak sedang mengejar penjahat, tapi ini demi memastikan anda semua sehat," tegas Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Agar Bunga Sedap Malam Tahan Lama, Ini Tipsnya

Sebab lanjut Ganjar Pranowo, data yang ada saat ini sudah 4000 lebih pemudik di Indonesia yang positif Covid-19. 

Di Jawa Tengah, data hingga Minggu 9 Mei 2021 ada 28 pemudik yang diketahui positif Covid-19.

"Maka kita sedang tracing pergerakannya seperti apa, untuk menyaring dan memastikan semua masyarakat sehat. Maka kami ucapkan terimakasih pada mereka yang tidak mudik, anda akan menjaga kesehatan diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Dan itu sikap patriotis," pungkas Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Pendaftaran CPNS dan PPPK 2021 Dibuka 31 Mei, Ini Jadwal Seleksi Lengkap dan Ketentuan Umum

Sementara itu, dalam pantauan arus mudik di Posko Penyekatan Taman Unyil Kabupaten Semarang dan pintu tol Tingkir Salatiga keadaan jalan an terpantau sepi.

Selama pematauan tidak ada peningkatan arus kendaraan dan lalu lintas yang didominasi oleh kendaraan dalam kota.

"Kondisi landai, tidak ada peningkatan luar biasa. Lebih banyak masyarakat sekitar dan kendaraan angkutan barang, untuk kendaraan dari luar provinsi seperti Jakarta, sepi," kata salah satu petugas Posko penyekatan pintu tol Salatiga, AKP Sukarji.

Ganjar Pranowo memberikan respon serius atas jebolnya pintu penyekatan Jabodetabek dengan mengatakan pasti ada yang ‘mbeling’ (curang) dengan nekat menerobos dan akhirnya diikuti oleh pemudik yang lain.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: Rilis

Tags

Terkini

Terpopuler