Tanggapi Aksi Perusakan Makam oleh Pelajar, Walikota Gibran Baru Tahu Ada Sekolah Buka dan Lakukan PTM

23 Juni 2021, 11:02 WIB
Walikota Solo, Gibran Rakabuming tanggapi kasus perusakan makam di Solo yang viral /Instagram.com/@pemkot_solo

Media Magelang - Aksi perusakan makam oleh sejumlah oknum pelajar di TPU Cemoro Kembar, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, terdengar hingga ke telinga walikota Solo, Gibran Rakabuming.

Mengetahui hal tersebut, akhirnya Gibran angkat bicara. Ternyata, dirinya baru tahu ada sekolah lakukan PTM (Pembelajaran Tatap Muka).

Aksi perusakan makam oleh pelajar ini viral di media sosial dan sampai ke telinga walikota Solo, Gibran Rakabuming.

Baca Juga: Gibran Umumkan Penundaan Piala Wali Kota Solo 2021 Akibat Covid-19, Berikut Jadwal Pertandingannya

Gibran langsung memerintahkan pihaknya untuk menindaklanjuti sekolah yang merupakan tempat di mana para pelaku bersekolah.

Tak hanya itu, Gibran juga menyatakan bahwa sekolah tersebut diduga tidak memiliki izin untuk melakukan PTM.

"Sekolahnya apa sudah berizin? Kok selama pentutupan sekolah ini (masih Covid-19) bisa tatap muka (PTM)," jelas Gibran, dikutip Media Magelang dari Pikiran Rakyat.

Seperti yang sudah kita ketahui, pembelajaran tatap muka di berbagai sekolah sudah diatur dalam Surat Edaran yang membahas mengenai pembatasan kegiatan masyarakat. 

Baca Juga: Dimintai Komentar Soal Hubungan Kaesang dan Felicia Tissue, Gibran: Ojo Takon Aku

Hal ini dibahas dalam Surat Edaran No 067/1869 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Peran satuan Tugas Tingkat Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Covis-19 di Solo.

Dalam Surat Edaran ini dijelaskan, jika ingin menggelar PTM, sekolah harus sudah mendapatkan izin dari walikota, melalui rekomendasi dari Satgas Covid-19.

Lalu Gibran menyatakan bahwa sekolah tersebut jelas harus ditutup karena dianggap melanggar Surat Edaran yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Solo.

"Izinnya seperti apa? Yang lain tutup (daring) kok dia PTM. Dari prokesnya saja sudah tidak tepat. Yang jelas sekolahnya harus ditutup," tegas Gibran.

Saat ini kasus perusakan makam yang terjadi di kecamatan Pasar Kliwon Solo ini sedang diproses jalur hukum oleh pihak berwajib.

Saat ini, pihak sekolah sedang berdiskusi dengan ahli waris dan menyanggupi perbaikan makam yang dirusak oleh siswanya.

Para pelaku sedang diserahkan ke pihak polisi. Gibran mengatakan pelajar tersebut harus dibina.

"Anak-anak yang kemarin itu akan kami bina dan harus diluruskan mindset-nya," kata Gibran.

Walikota Solo, Gibran Rakabuming baru tahu sekolah tempat pelaku perusakan makam lakukan PTM. Pihaknya sudah tindaklanjuti untuk tutup sekolah tersebut.***

Editor: Amallia Putri

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler