Kapolda Jateng Bantu dan Hibur Warga Terdampak Gempa Saat Kunjungi Ambarawa

26 Oktober 2021, 08:15 WIB
Gempa swarm yang terjadi 24 kali dalam sehari di Salatiga dan Kabupaten Semarang, mendapat perhatian Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi. /

Media Magelang - Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi memberi perhatian terhadap Salatiga dan Kabupaten Semarang yang sempat terjadi gempa swarm sebanyak 24 kali dalam sehari.

Bersama para pejabat utama, Kapolda mengunjungi Posko Pengungsian Korban Gempa di Kelurahan Pojoksari, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, pada Senin, 25 Oktober siang.

Terdapat 120 warga dewasa dan 80 anak-anak di lokasi pengungsian. Keberadaan mereka bersifat sementara, menunggu perkembangan situasi hingga nantinya kembali ke rumah masing-masing.

Baca Juga: Sejarah Gempa Salatiga, Dilewati Sesar Aktif dan Penah Diikuti Bunyi Gemuruh

Kehadiran Kapolda di lokasi, disambut sejumlah anak-anak yang dengan ceria menyanyikan lagu "selamat datang bapak". Sempat turut bertepuk tangan bersama anak-anak, Kapolda langsung bercengkrama dengan sejumlah warga pengungsi.

"Warga disini kekurangan apa? Kalau ada apa-apa bisa hubungi Kapolres. Kurang fasilitas apa ya disini? Gimana, enak disini atau di rumah?," kata Kapolda disambut tawa warga.

Kapolda memberikan motivasi dan penghiburan agar warga bersabar setelah kampungnya terkena gempa swarm. Kapolda juga turut mencairkan suasana agar warga bisa berdialog dengan akrab. Sejumlah bahan makanan pokok dan bingkisan turut diberikan Kapolda untuk para warga di tempat pengungsian.

Baca Juga: Salatiga Diguncang 14 Gempa Susulan Hari Ini, Berikut Daftar Gempa Besar yang Pernah Melanda Salatiga

Irjen Ahmad Luthfi mengatakan kunjungannya bersama pejabat utama dan Forkompinda Kabupaten Semarang adalah untuk mengecek dampak gempa. Dari 8 kecamatan terdapat 3 tempat yang terdampak gempa.

"Kunjungan ini termasuk juga untuk mengecek penerapan prokes. Meskipun di tempat pengungsian, prokes harus tetap dijalankan. Biddokkes Polda bersama TNI dan Pemda akan terus melakukan pemantauan," tutur Kapolda.

Kapolda juga mengatakan bahwa dapur umum milik Polri dan TNI sudah disiapkan guna mengantisipasi kejadian susulan.

"Kami berdoa supaya tidak ada gempa susulan," ungkapnya.

Dikatakan Kapolda, gempa swarm yang terjadi di Kabupaten Semarang dan wilayah tidak berdampak serius pada bangunan fisik. Warga masyarakat hanya sedikit trauma.

"Anak-anak disiapkan tempat untuk bisa kembali bersekolah dan ibu-ibu kita beri pengarahan untuk kesehatan dan pemulihan trauma psikologis," ujar Irjen Ahmad Luthfi.

Berdasarkan data Polres Semarang, gempa swarm yang terjadi berakibat kerusakan minor pada bangunan milik warga dan pemerintah. Sejumlah 96 pasien RSU Ambarawa terpaksa dialihkan setelah gedung tempat mereka dirawat diketahui retak.

Sementara di Kecamatan Jambi terdapat dua bangunan milik warga yang mengalami retak dengan kerugian materiil masing-masing senilai Rp1 juta. Sedangkan di Kecamatan Banyubiru terdapat satu rumah warga yang retak pada dinding dan lantai dapurnya.***

Editor: Destri Ananda Prihatini

Sumber: Humas Polda Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler