Sejarah Letusan Gunung Merapi yang Sudah 7 Kali Meletus Sepanjang Sejarah Sejak Tahun 1006 sampai 2010

28 Juli 2023, 18:00 WIB
Gunung Merapi Alami 39 Kali Gempa Guguran Hari Ini 22 Juli 2023, PVMBG: Waspada Abu Vulkanik /magma.esdm.go.id

Media Magelang - Gunung Merapi, si jelmaan alam yang megah, menjadi salah satu gunung berapi teraktif di Indonesia.

Gunung Merapi erletak di bagian tengah Pulau Jawa, dengan lereng sisi selatan masuk dalam administrasi Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisi lainnya berada di wilayah Provinsi Jawa Tengah, menjadi saksi sejarah letusan yang mencengangkan.

Sejak zaman dulu, Gunung Merapi telah menjadi anugerah dan bencana bagi masyarakat sekitarnya. Catatan modern mencatat, gunung ini mengalami erupsi setiap dua hingga lima tahun sekali. Kehadirannya begitu dominan karena di sekitar lerengnya terdapat pemukiman penduduk yang padat.

"Awan panas" adalah julukan menakutkan bagi Merapi. Masyarakat menyebutnya "Wedhus Gembel". Secara visual, awan panas ini mirip seperti domba-domba yang menyusuri lereng gunung, dan julukan tersebut telah digunakan sejak berabad-abad lalu.

Baca Juga: Sri Sultan Hamengku Buwono X Yakin Merapi Tak Akan Meletus, Sebut Malah Bawa Manfaat Banyak

Mari kita mengintip sejarah letusan gunung merapi yang mengerikan di balik kemegahan gunung yang menakjubkan ini:

1. Letusan Tahun 1006

Sejarah terawal yang dapat dirunut adalah letusan Gunung Merapi pada tahun 1006. Namun, cerita ini masih dipenuhi misteri dan legenda. Letusan tersebut disebut-sebut mengubah peradaban Jawa, merusak kerajaan Mataram Kuno, dan meratakan Candi Borobudur dan candi-candi lainnya.

2. Letusan Tahun 1872

Pada tahun 1872, Merapi kembali menggegerkan dengan erupsi terdahsyat pada masanya. Selama 120 jam, awan panas dan material vulkanik menghancurkan pemukiman di atas 1000 mdpl. Letusan ini berlangsung selama 5 hari tanpa henti.

3. Letusan Tahun 1930

Tahun 1930 menorehkan catatan sebagai letusan terbesar Gunung Merapi. Ribuan jiwa melayang, lahan pertanian dan rumah penduduk hancur, dan hewan ternak mati akibat erupsi ini.

4. Letusan Tahun 1954

Setelah berjeda belasan tahun, gunung ini kembali "bangun" pada tahun 1954. Sekitar 60 orang meninggal dunia dan beberapa rumah hancur akibat letusan ini.

5. Letusan Tahun 1961

Letusan pada tahun 1961 menciptakan keadaan gelap gulita di Kabupaten Sleman dan sekitarnya akibat hujan abu yang besar. Warga yang mendengar gemuruh suara gunung mengungsi ke tempat aman.

6. Letusan Tahun 2006

Pada tahun 2006, awan panas menghujam Kali Gendol dan objek wisata Kaliadem porak-poranda. Letusan ini menyebabkan dua anggota Tim SAR yang bersembunyi di dalam bunker Kaliadem meninggal dunia.

7. Letusan Tahun 2010

Tahun 2010 menyaksikan letusan terbesar dalam 100 tahun terakhir. Gunung Merapi menyisakan luka dengan menewaskan sekitar 337 jiwa, termasuk Mbah Maridjan, juru kunci yang tinggal di puncak Merapi.

Dibalik sejarahnya yang menegangkan, Gunung Merapi tetap menjadi penguasa keindahan. Meskipun menakutkan, keberadaannya sebagai landmark alam menarik perhatian wisatawan.

Sebagai gunung berapi teraktif, peneliti dan ahli vulkanologi terus memantau aktivitasnya untuk mengurangi potensi bencana.

Bagi warga sekitar, menjalani hidup di lereng gunung adalah pilihan dengan segala resikonya. Gunung Merapi menjadi saksi bisu bagaimana manusia berdampingan dengan alam, memahami dan menghormati anugerah serta bencana yang dibawanya.

Inilah sekelumit dari sejarah letusan Gunung Merapi, gunung berapi yang tiada henti memberikan pelajaran tentang keindahan, ketegangan, dan kehidupan yang penuh makna.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler