Polisi Menduga Ada Motif Dendam dalam Kasus Pembunuhan Sekeluarga di Rembang

- 6 Februari 2021, 07:05 WIB
Polisi selidiki dugaan pembunuha keluarga di  Padepokan Seni Ongko Joyo Rembang.
Polisi selidiki dugaan pembunuha keluarga di Padepokan Seni Ongko Joyo Rembang. /Humas Polda Jateng

Media Magelang – Polisi sedang memperdalam kasus pembunuhan sekeluarga di Rembang yang terjadi pada Kamis, 4 Februari 2021. Motif pembunuhan diduga karena dendam pribadi.

Sebelumnya, Polres Rembang mengkonfirmasi sekeluarga tewas di Rembang adalah korban Pembunuhan.

Kasus pembunuhan sekeluarga tersebut terjadi Padepokan Seni Ongko Joyo di Desa Turusgede, Kota Rembang, Jateng dimana empat korban ditemukan tewas.

Baca Juga: Bantah Isu Terlibat dalam Kudeta Demokrat dari AHY, Moeldoko: Saya Ini Orang Luar

Lokasi tempat kejadian pembunuhan berada hanya sekitar 0,5 kilometer sebelah selatan Mapolres Rembang.

Empat korban pembunuhan tersebut di antaranya Anom Subekti (65), isterinya Tri Purwati (50) anak Al Fitri Saiditina (12) dan cucu Galih Lintang Laras Kinanti (11 tahun).

Polisi kini tengah memperdalam dugaan motif dendam pribadi di balik peristiwa pembunuhan tersebut.

Baca Juga: Provinsi Jawa Tengah Raih Top 10 Inovasi Pelayanan Publik di Tengah Pandemi Covid-19, Ganjar Pranowo Bangga!

Kapolres Rembang, AKBP Kurniawan Tandi Rongre mengatakan ada saksi yang melihat sepeda motor parkir di depan rumah korban pada malam sebelum jenazah ditemukan.

Tandi juga mengatakan dua buah HP milik pasangan suami isteri yang terbunuh hilang.

“Informasi terbaru, dua buah HP milik pasangan suami isteri yang terbunuh, Anom Subekti dan Tri Purwati ikut dibawa pelaku. Muncul dugaan untuk menghilangkan jejak komunikasi dengan pelaku,” kata Kapolres dalam keterangannya pada Jumat, 5 Februari 2021.

Baca Juga: Industri Tembakau Magelang Tidak Pernah Sepi Meski di Terjang Pandemi Covid-19

Sugiono (20), rekan bisnis gamelan Anom Subekti mengaku melihat sepeda motor parkir di depan rumah korban pukul 23.00 WIB.

“Saya mengira motor tersebut milik tukang pijat, karena kebiasaan Anom Subekti sering mengundang tukang pijat. Saya tak menaruh rasa curiga sama sekali,” katanya.

Kejadian berawal ketika pembantu korban datang ke rumah untuk memasak. Ia lalu mendapati pemilik rumah sekeluarga dalam keadaan tewas.

Baca Juga: Gerakan Jateng di Rumah Saja, Program Ganjar Pranowo untuk Sudahi Jatuhnya Korban Covid-19

Posisi korban berada di kamar berbeda, Anom Subekti beserta anak dan cucunya berada dalam satu kamar. Sementara istrinya berada di kamar yang berbeda.

Kejadian ini lalu dilaporkan oleh pembantu korban ke ketua RT lalu dilanjutkan ke Polres Rembang.

“Sebelum kejadian tidak mendengar suara mencurigakan. Namun pada tengah malam tadi, saya mendengar suara sepeda motor hilir mudik. Saya sempat terbangun karena suara knalpot motor yang berisik,” kata Sami, ketua RT setempat.

Baca Juga: Presiden Jokowi Temui 5 Gubernur, Bahas PPKM Level Mikro dan 3T untuk Atasi Covid-19

Dari hasil penyelidikan Sementara, Kapolres Rembang AKBP  Kurniawan Tandi Rongre menyimpulkan bahwa keempat korban menjadi korban penganiayaan.

Korban tewas diduga akibat hantaman benda tumpul.

“Rata-rata mereka menderita luka lebam di bagian kepala,” kata Kapolres. Ia mengatakan, terkait motif terbunuhnya korban masih dalam penyelidikan.

Baca Juga: Deteksi Kanker Secara Dini, Bagaimana Caranya?

Semeentara itu, ke empat jenazah korban sudah di evakuasi dari tempat kejadian perkara (tempat kejadian perkara) menuju RSUD dr. R Soetrasono Rembang untuk di-autopsy.

Polres Rembang juga kerahkan anjing pelacak untuk selidiki kasus pembunuhan sekeluarga ini. Dugaan sementara adalah motif dendam pribadi.***

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: Humas Polda Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah