Baca Juga: Tuntunan Sholat Tahajjud Lengkap: Niat, Tata Cara, hingga Doanya
Baca Juga: Jadwal Puasa Imsak dan Buka Puasa 15 April 2021 Bogor Berdasarkan Website Nahdlatul Ulama (NU)
Yang tidak kalah penting, sambung Ganjar Pranowo, para siswa harus diajari untuk lebih cerdas dan bijak dalam bermedia sosial.
Karena paham radikal banyak bermunculan dari media sosial, contohnya sering ditemui ujaran-ujaran yang mengandung makna negatif, dan membelokkan ajaran kebaikan dari para orang tua menjadi pernyataan-pernyataan yang salah kaprah.
Apabila mendapati hal-hal tersebut di media sosial, hendaknya para siswa lebih selektif dalam menanggapi dengan cara mengabaikannya saja.
Paham radikal yang sering bermunculan di media sosial biasanya berasal dari sekelompok orang tertentu yang merasa paling benar, dan menganggap apa pun juga siapa pun di sekitarnya salah.
Baca Juga: Gratis! Link Live Streaming Liverpool vs Real Madrid, Leg Kedua 8 Besar Liga Champions 2021
Baca Juga: Boleh Mudik Lebaran 2021 Asal Penuhi 2 Syarat Berikut
"Ciri radikal itu fanatik, menganggap diri benar, yang lain salah, intoleran, tidak mau menerima perbedaan dan keyakinan orang lain, revolusioner ingin ada perubahan secara drastis. Tidak jarang ada kekerasan, eksklusif atau memisahkan diri," ujar Ganjar Pranowo.