Baca Juga: Ganjar Pranowo Jelaskan Kondisi Stok Logistik Bencana Jateng Setelah Kirim Bantuan ke NTT dan Jatim
Baca Juga: Jokowi Luncurkan Gerakan Cinta Zakat, Ganjar Pranowo Akui Manfaatnya Hebat
Cerita kedua tentang kesuksesan pelaku UMKM disampaikan oleh pemilik “Keripik Mbak Pesek”, Sriyati.
Ia mengaku sejak mengikuti pelatihan dan bantuan dari pemerintah, pasar produk keripik tempe produksinya berhasil meluas, bahkan bisa merambah ke minimarket, supermarket, serta tempat wisata dan pusat oleh-oleh.
Pelatihan terkait kemasan itu berhasil memaksimalkan nilai jual, dari semula Rp 10 ribu bisa menjadi Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu per kemasan.
“Awalnya produk dikemas biasa. Setelah dapat bantuan dan pelatihan soal cara mengemas dengan labeling standard, juga bantuan terkait izin PIRT dari Dinkop Provinsi Jawa Tengah serta sertifikasi halal mulai bisa masuk ke minimarket dan supermarket,” terangnya.
Ia juga mengatakan omset pendapatan sebulan dari dua pasar itu rata-rata Rp 15 juta. Masih ditambah jika ia jual di kios sekitar Rp 400 ribu sampai Rp 600 ribu.
Sriyati menjelaskan beberapa bantuan lain bersumber dari BAZNAS dan bantuan SCR untuk bahan baku. Beberapa bantuan itu digunakan untuk membeli peralatan untuk mendukung produksi.
“Untuk kios namanya Kayla Snack. Sejak pandemi kerja sama dengan teman UMKM lain dengan menjualkan produk di kios. Buka pagi sampai pukul 15.00,” katanya.