Krisis Oksigen di Jateng, Ganjar Pranowo Minta Seluruh Suplier Tidak Egois di Masa Darurat Covid-19

- 5 Juli 2021, 18:07 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo melakukan sidak di depo oksigen di Demak, usai rapat koordinasi Covid-19 di kantor gubernuran, Senin (5/7/2021).
Gubernur Ganjar Pranowo melakukan sidak di depo oksigen di Demak, usai rapat koordinasi Covid-19 di kantor gubernuran, Senin (5/7/2021). /Dokumentasi/Humas Pemprov Jateng

Media Magelang – Jawa Tengah saat ini tengah mengalami krisis oksigen dikarenakan banyaknya pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo pun kemudian berusaha untuk selalu memastikan pasokan oksigen aman untuk kebutuhan rumah sakit di masa darurat Covid-19 ini.

Oleh karena itu, Ganjar Pranowo meminta seluruh suplier oksigen untuk tidak egois di masa darurat Covid-19 seperti saat ini.

Baca Juga: Kunjungi Asrama Mahasiswa, Ganjar Pranowo Akan Siapkan Vaksinasi Covid-19 untuk Mahasiswa di Semarang

Salah satu upaya yang dilakukan Ganjar adalah dengan melakukan sidak ke dua depo oksigen di Kabupaten Demak, Senin 5 Juli 2021.

Selain memastikan pasokan oksigen untuk Jateng aman, Ganjar juga memastikan bahwa tidak akan ada kenaikan harga oksigen di tengah situasi sulit seperti saat ini.

Kedua depo oksigen yang Ganjar sidak yaitu PT. Candi Mitra Gas yang berlokasi di Jl Semarang-Demak KM 12.5 dan PT. Tira Austenite yang berada di Kawasan Industri Banjardowo Semarang.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Temui Rumah Sakit yang Kumuh Saat Tinjau PPKM Darurat dan Penanganan Covid-19 di Pemalang

Di sana, Ganjar juga meninjau proses pengisian tabung oksigen yang tersedia dimana nantiny akan disebarkan untuk memenuhi kebutuhan di rumah sakit.

"Hari ini saya cek depo oksigen untuk memastikan suplainya ada. Sekaligus saya ingin mengkoordinasikan depo-depo ini, agar ke depan tidak ada yang kesulitan," kata Ganjar.

Upaya Ganjar agar dapat memenuhi kebutuhan oksigen untuk setiap rumah sakit di Jateng tidak hanya dengan melakukan peninjauan ini saja, melainkan dengan membentuk Satgas Oksigen juga.

Pihaknya saat ini tengah membentuk Satgas Oksigen ini serta memperbaiki SOP terkait penyaluran dan penggunaan oksigen ini, mulai dari rumah sakit hingga distributor.

"Jadi Satgas saya minta data, ada berapa deponya, pabriknya darimana, kapasitas berapa dan lainnya. Termasuk manajemen botol dan tabung di rumah sakit yang harus diperbaiki. Setelah habis, langsung ditaruh di depan untuk diangkut dan diisi ulang, jadi jangan sampai ada yang kekurangan," kata Ganjar.

Selain itu, Ganjar juga tidak ingin setiap suplier mengedepankan egonya masing-masing, dikarenakan kondisi saat ini memang sangat sulit dan banyak pasien yang membutuhkan oksigen itu.

"Jadi saya minta suplier tidak egois, botol yang kosong saya minta diizinkan diisi oleh suplier siapapun, sehingga jangan sampai ada yang kekurangan. Satgas saya minta mengkoordinasikan itu dan dibuat MoU nya. Nanti kami buatkan sistemnya agar semua lancar," ucapnya.

Tidak hanya berkaitan dengan stok oksigen, Ganjar juga memastikan harga oksigen masih standar terlebih ada informasi kalau harganya naik di situasi seperti ini.

"Dari dua depo yang saya datangi, harganya ndak naik. Mungkin itu yang naik botol-botol yang sudah ada di apotek dan untuk kepentingan pribadi. Mungkin ya. Tapi hari ini saya sudah cek dua vendor, tidak ada yang naik," pungkasnya.

Hingga saat ini diketahui bahwa harga oksigen masih standar seperti sebelumnya, sehingga hal ini tidak perlu dikhawatirkan.

Untuk harga oksigen di PT. Candi Mitra Gas diketahui berada pada harga normal Rp 45.000 pertabung ukuran besar Rp 30.000 untuk ukuran kecil.

Kemudian di PT. Tira Austenite untuk tabung 6 meter kubik berada di harga RP 55.000 dan untuk 1 meter kubik di harga Rp 33.000.

Dengan adanya peninjauan dari Ganjar Pranowo terkait untuk mengatasi krisis oksigen di Jateng, Gubernur Jateng ingin agar para suplier tidak egois di masa darurat Covid-19.***

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah