Pompa Energi Surya di Desa Krincing Kabupaten Magelang Membantu Mengatasi Musim Kemarau

Areal pertanian yang kering dan sawah yang mengering mengancam hasil panen dan menyebabkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air bagi tanaman dan ikan. 

 

Namun, berkat adanya teknologi baru, warga Desa Krincing telah menemukan solusi yang inovatif untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Warga Desa Krincing kini telah memanfaatkan pompa energi surya atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) guna mengairi sawah-sawah mereka saat musim kemarau tiba. 

 

 

Dengan menggunakan tenaga surya sebagai sumber energi, pompa ini dapat menyedot air dari Sungai Bogowonto, lalu mengalirkannya ke area pertanian yang membutuhkan air.

Salah satu keunggulan dari PLTS ini adalah terasering udara dari Sungai Bogowonto yang memungkinkan pengairan hingga sekitar 10 hektare areal pertanian. 

 

Dengan demikian, sejumlah lahan pertanian yang tadinya mengalami krisis air kini dapat tercukupi kebutuhan airnya. 

 

Tidak hanya itu, pompa air tenaga surya ini juga berdampak positif bagi belasan kolam ikan milik warga, karena irigasi yang lebih lancar memperbaiki kondisi lingkungan bagi pertumbuhan ikan.

Pemanfaatan PLTS ini merupakan langkah maju dalam memanfaatkan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya fosil. 

 

Dengan sinar matahari sebagai sumber energi utama, PLTS tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, terutama para petani dan pemilik kolam ikan.

Keberhasilan warga Desa Krincing dalam memanfaatkan teknologi terbarukan ini juga dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat di daerah lain untuk mengatasi permasalahan serupa. 

 

Pemanfaatan energi surya untuk mengairi sawah dan pertanian dapat menjadi solusi yang berkelanjutan dan berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat agraris.

Diharapkan, langkah positif ini terus mendapatkan dukungan dan perhatian dari pemerintah dan pihak terkait, sehingga penggunaan teknologi terbarukan semakin meluas di berbagai daerah di Indonesia. 

 

Dengan demikian, tantangan perubahan iklim dan krisis air di musim kemarau dapat dihadapi secara lebih efektif, sambil menciptakan keberlanjutan bagi sektor pertanian dan perikanan yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat desa Krincing Kabupaten Magelang.***