India: Hadapi Badai Diplomatik atas Penghinaan Staf BJP Terhadap Hinaan Nabi Muhammad

6 Juni 2022, 18:20 WIB
Arab Saudi mengutuk keras pernyataan Jubir Partai Bharatiya Janata (BJP) Nupur Sharma karena menghina Nabi Muhammad SAW. /Foto: Pexels @abdulla/

Media Magelang - Badai diplomatik Internasional yang berkuasa di India telah melanda Partai Bharatiya Janata Party (BJP).

Partai Perdana Menteri Narendra Modi telah menjatuhkan sanksi dari dua juru bicara partai yang menghina Nabi Muhammad dan istrinya.

Sharma dilaporkan bahwa ia telah menghina Nabi Muhammad dan istrinya bernama Aisyah dalam debat televisi pada Minggu 5 Juni 2022 kemarin.

Juru bicara nasional BJP Nupur Sharma diberikan skors dari keanggotaan utama partai atas tindakannya telah menghina Nabi Muhammad tersebut.

Banyak protes, komentar, dan marah besar dari banyak orang yang diberikan kepada Sharma atas tindakannya.

Baca Juga: BLACKSWAN Umumkan Dua Anggota Baru dari India dan Brazil, Siapa Saja Mereka?

Pernyataan tersebut membuat banyak orang memberikan dorongan menuntut agar juru bicara ditangkap.

“Pernyataan yang sama sekali tidak dapat diterima ini tidak hanya sangat melukai perasaan rakyat Pakistan, tetapi juga miliaran Muslim di seluruh dunia,” ujar Kementerian Luar Negeri dilansir dari Al Jazeera pada Senin, 6 Juni 2022.

Duta besar India dipanggil pada Minggu, 5 Juni 2022 untuk Kuwait dan Qatar agar menerima catatan dari Kementerian luar negeri tersebut.

“Upaya klarifikasi BJP dan tindakan disipliner yang terlambat dan asal-asalan terhadap orang-orang ini tidak dapat meredakan rasa sakit dan penderitaan yang mereka sebarkan pada dunia Muslim, lanjut Kementerian Luar Negeri.

Baca Juga: Kemenlu Tiongkok Minta Perbaikan Hubungan Diplomatik dengan AS, Ada Apa Gerangan?

Qatar mengharapkan agar melakukan permintaan maaf India kepada seluruh muslim di dunia.

“Negara Qatar meminta pemerintah India untuk segera mengutuk pernyataan ini dan secara terbuka meminta maaf kepada semua Muslim di seluruh dunia”, kata Majed Mohammed Al Ansari, Kementerian Luar Negeri.

Kuwait juga memanggil duta besar dari India untuk menyerahkan duta besar terkait protes dari penolakan Kuwait dan mencela pernyataan yang telah dibuat oleh pejabat Bharatiya Janata Party (BJP).

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengutuk pernyataan dari juru bicara Bharatiya Janata Party (BJP).

“Sekretariat Jenderal Organisasi Kerjasama Islam mengatakan kecaman keras atas penghinaan yang dikeluarkan oleh seorang pejabat partai yang berkuasa di India terhadap Nabi Muhammad”, kata OKI dalam sebuah pernyataan.

Arab Saudi juga mengutuk pernyataan itu, bahwa digambarkan itu sebagai ‘penghinaan’ terhadap umat Muslim di dunia tentunya, menurut pernyataan dari Luar Negeri.

Hal tersebut merupakan perbuatan mencela penghinaan kepada kepribadian agama manapun.

BJP mengatakan bahwa ia sangat mencela penghinaan agama manapun, serta menambahkan bahwa konstitusi India untuk menganut agama manapun itu hak setiap warga negara untuk memilihnya dan harus menghormatinya.

“Partai Bharatiya Janata menentang ideologi apapun yang telah menghina dan merendahkan sekte atau agama apapun”, kata partai BJP tersebut.

Bahwa pernyataan tersebut sangat merujuk dalam penghinaan dan harus diberikan sanksi dari dua pejabat partai.

Adanya kontroversi tersebut menimbulkan kemarahan kepada semua masyarakat yang menyerukan boikot penduduk India, yang telah mencela eskalasi kebencian Islam dan Muslim, serta juga dikatakan sebagai promosi Islamofobia yang mengikuti jejak Prancis dan China.

Komisi AS Kebebasan Beragama Internasional (USCIRF) telah mendesak Departemen Luar Negeri AS selama tiga tahun untuk memprioritas negara India untuk diberikan perhatian khusus dalam hal kebebasan beragama, pada bulan April.

Hal ini menunjukan toleransi pelanggaran kebebasan beragama yang akan mengerikan dan berkelanjutan, sesuai tuduhan dari Panel bipartisan independen.

“Selama tahun ini, pemerintah India meningkatkan promosi dan penegakan kebijakan termasuk yang mempromosikan agenda nasionalis Hindu yang berdampak negatif terhadap Muslim, Kristen, Sikh, Dalit, dan minoritas agama lainnya”, lanjut komisi dalam laporan tahunannya tersebut.

Dalam tweet tersebut, bahwa juru bicara BJP diskors, Sharma mengatakan bahwa tidak ada niat menyakiti keagamaan siapapun dan ia ingin mencabut pernyataannya tanpa syarat.

Kantor berita Reuters melaporkan bahwa juru bicara BJP dikeluarkan dari partai. Serta mengatakan beberapa komentar “saya hanya menanyai mereka tetapi itu tidak berarti saya menentang agama apapun”.

Dalam pernyataan tersebut, Kementerian Luar Negeri Pakistan juga mereka keprihatinan dan dapat menimbulkan kebencian yang mengkhawatirkan terhadap Musim yang ada di Negara India.***

Editor: Destri Ananda Prihatini

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler