Penulis Salman Rushdie Menggunakan Ventilator Setelah Serangan di New York

- 14 Agustus 2022, 06:01 WIB
Ini Isi Novel Ayat-Ayat Setan, Karya Salman Rushdie, Kontroversial dan Ditikam Di New York
Ini Isi Novel Ayat-Ayat Setan, Karya Salman Rushdie, Kontroversial dan Ditikam Di New York /Reuters

“Tidak ada yang tahu apa yang harus dilakukan. Tidak ada yang tahu bagaimana harus bereaksi. Maksud saya, ada banyak orang yang bergegas ke panggung, ”kata Schlosser.

“Seorang pria melompat ke atas panggung dari mana saya tidak tahu dan memulai apa yang tampak seperti memukulinya di dada, mengulangi pukulan tinju ke dada dan lehernya,” kata Bradley Fisher, yang berada di antara penonton.

Baca Juga: Link Y2mate: Download Video YouTube ke MP3 MP4 Gratis, Mudah, dan Cepat Tanpa Ribet Instal Aplikasi

"Orang-orang berteriak dan menangis dan terengah-engah."

Para hadirin yang tercengang membantu menarik pria itu dari Rushdie, yang jatuh ke lantai. Seorang polisi negara bagian New York yang memberikan keamanan di acara tersebut menangkap penyerang, sementara seorang dokter di antara penonton membantu menjaga Rushdie sampai layanan darurat tiba.

Buku Rushdie, The Satanic Verses, telah dilarang di Iran dan beberapa negara lain, karena banyak Muslim menganggapnya sebagai penghujatan. Pada tahun 1989, mendiang pemimpin Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini mengeluarkan dekrit yang menyerukan kematian Rushdie.

Pemerintah Iran sejak itu menjauhkan diri dari keputusan tersebut, tetapi sentimen anti-Rushdie tetap ada.

“Fatwa itu milik Ayatollah dan tidak dapat dibatalkan oleh negara sesuai dengan praktik Iran,” Trita Parsi, wakil presiden eksekutif dari Quincy Institute for Responsible Statecraft, mengatakan kepada Al Jazeera. “Mereka [Iran] mengambil jarak ini sebagai bagian dari prasyarat bagi Iran dan Inggris untuk memulihkan hubungan diplomatik. Sejak itu, gambaran ancaman terhadap Salman Rushdie tampaknya telah berkurang secara signifikan, tetapi jelas tidak cukup.”

Pada tahun 2012, sebuah yayasan keagamaan Iran semi-resmi telah meningkatkan jumlah yang ditawarkan untuk pembunuhan penulis dari $2,8 juta menjadi $3,3 juta.

Rushdie menepis ancaman itu pada saat itu, dengan mengatakan "tidak ada bukti" orang-orang tertarik pada uang itu dan menerbitkan sebuah memoar, Joseph Anton, tentang cobaannya. Judul itu berasal dari nama samaran yang digunakan Rushdie saat bersembunyi.

Halaman:

Editor: Destri Ananda Prihatini

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x