Profil Yevgeny Prigozhin, Koki Vladimir Putin yang Pimpin Pemberontakan di Rusia

- 25 Juni 2023, 18:42 WIB
Yevgeny Prigozhin (kiri) pernah menjadi kawan dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, hingga dijuluki "koki Putin".
Yevgeny Prigozhin (kiri) pernah menjadi kawan dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, hingga dijuluki "koki Putin". /Reuters/
 
Media Magelang - Koki Presiden Rusia Vladimir Putin yang bernama Yevgeny Prigozhin tiba-tiba menjadi sorotan publik.
 
Berita menghebohkan tentang Yevgeny Prigozhin itu lantaran dirinya mendadak berubah profesi dari koki Vladimir Putin, kini menjadi pemimpin pemberontak di negaranya, Rusia.
 
Untuk lebih mengetahui siapa sebenarnya Yevgeny Prigozhin, sosok koki Vladimir Putin yang kini berubah menjadi pimpinan pemberontak Rusia, berikut ini profil lengkapnya.
 
Karir Yevgeny Prigozhin dimulai pada 1981 silam sebagai perampok yang sering melakukan penyerangan. 
 
 
Sepak terjangnya sebagai perampok itulah yang kemudian mengantarkan Yevgeny Prigozhin mendekam di balik jeruji besi selama 12 tahun.
 
Setelah bebas dari penjara pada tahun 1990-an, Yevgeny Prigozhin membuka usaha restoran di Saint Petersburg, sekaligus menjadi juru masaknya
 
Di tahun 1990-an itu jugalah awal pertemuan Yevgeny Prigozhin dengan Vladimir Putin, yang saat itu masih menjabat sebagai wakil Wali Kota Saint Petersburg.
 
Kala itu pertemuan keduanya terjadi di restoran milik Bos Wagner, yang selanjutnya membuat mereka semakin dekat dan akrab.
 
Melalui koneksinya yang dekat dengan Vladimir Putin, bisnis kuliner Bos Wagner perlahan mengepakkan sayap ke tingkat pemerintahan Rusia.
 
Waktu terus berjalan, Yevgeny Prigozhin mengembangkan bisnisnya ke bidang lain, yaitu media dan pabrik troll, yang ketika itu internet mulai terkenal di Amerika Serikat.
 
Tidak sia-sia, bisnis Yevgeny Prigozhin dalam bidang media dan internet berkembang pesat, serta menjadi besar. 
 
Bahkan, di saat yang bersamaan, Yevgeny Prigozhin didakwa atas dugaan campur tangannya dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat.
 
Dilansir dari Pikiran Rakyat Depok, pada Januari lalu, secara mengejutkan Yevgeny Prigozhin mengaku telah bergabung, mendirikan, serta memimpin tentara bayaran Wagner Group.
 
Sebelumnya itu, sebagai informasi, Wagner Group didirikan pada 2014 oleh Dmitry Utkin, seorang pensiunan letnan kolonel pasukan khusus militer Rusia.
 
Aksi Wagner Group sendiri dilakukan di Timur Ukraina, yang kemudian memanas menjadi konflik negara dengan Rusia pada 2014.
 
Sejak saat itu nama Wagner Group semakin menggema di seluruh dunia, bahkan PBB menentang setiap tindakan dari para tentara bayaran itu, karena dianggap melanggar hak asasi manusia.
 
Hal itu dikarenakan Warner Group tidak hanya melakukan perlawanan ke Ukraina, tapi juga dikerahkan ke Suriah, Libya, juga Afrika Tengah.
 
Serangan Warner Group di negara-negara tersebut memakan banyak korban jiwa, dan dikabarkan para tentara bayaran tersebut melakukan aksi penyiksaan secara brutal terhadap masyarakat di sana.
 
Atas kabar tersebut, PBB mendesak para aktivis HAM untuk menyelidiki kebrutalan yang dilakukan oleh Wagner Group, namun sayangnya, pada 2017 para aktivis HAM itu menolak permintaan PBB untuk menyelidiki kasus itu.
 
Kabar terbaru memberitakan, pada 2023 ini, Wagner Group melakukan gencatan senjata kepada Rusia, dan kudeta militer itu dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin.
 
Dari ulasan profil tersebut diketahui, koki Vladimir Putin, Yevgeny Prigozhin menjadi pimpinan pemberontak di Rusia, usai dirinya menyebut bahwa tentara Rusia menyerang anak buahnya secara diam-diam.

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x