MEDIA MAGELANG - Berikut ini penjelasan arti Nyadran yang viral menjelang bulan puasa Ramadhan.
Kata ‘Nyadran’ menjadi viral di Tiktok dan erat kaitannya tradisi yang dilakukan dalam Budaya Jawa yang berkaitan dengan puasa Ramadhan. Simak selengkapnya ya.
Tiktok adalah sosial media yang sangat populer dan banyak digunakan, faktor tersebut salah satunya adalah karena tidak terbatasnya informasi yang bisa didapat.
Apabila dibandingkan dengan media massa yang memiliki keterbatasan, Tiktok memiliki jangkauan yang lebih luas karena digunakan oleh pengguna yang berasal dari daerah yang berbeda-beda.
Baca Juga: Niat Mandi Puasa Ramadhan, Baca Doa Ini
Karena jangkauan yang luas tadi, Tiktok sendiri menjadi tempat untuk saling bertukar informasi dan hal-hal baru yang bisa menambah glosarium informasi penggunanya.
Bukti dari luasnya jangkauan yang dimiliki Tiktok, banyak sekali informasi-informasi baru yang kini menjadi viral karena banyak pengguna yang baru mengetahui informasi tersebut.
Dalam artikel kali ini, kami akan membahas sebuah istilah yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan lantaran erat kaitannya dengan bulan puasa Ramadhan.
Istilah ini menjadi sebuah istilah yang viral dan erat kaitannya dengan Puasa Ramadhan yang akan jatuh pada beberapa hari lagi, Kata tersebut adalah kata ‘Nyadran’.
Baca Juga: LINK Download Twibbon Foto Selamat Ramadhan 2023 Gratis, Siapkan Foto Terbaikmu Sekarang Juga
Nyadran adalah sebuah istilah yang melambangkan sebuah tradisi yang ada di dalam budaya Jawa, dan akhir-akhir ini menjadi viral karena dilakukan menjelang bulan puasa.
Nyadran adalah sebuah tradisi dan serangkaian upacara yang biasa dilakukan masyarakat Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta menjelang datangnya bulan Ramadhan.
Tradisi Nyadran ini dilakukan dengan kegiatan memberikan doa kepada para leluhur di makamnya, serta melakukan pembersihan makam, menabur bunga, dan makan bersama atau selametan.
Nyadran berasal dari kata Sadranan, dan biasa dilakukan untuk menghormati leluhur yang telah tiada dan mendoakannya agar diberikan tempat terbaik.
Tradisi Nyadran ini bukan semata untuk memberikan penghormatan dan doa kepada para leluhur yang telah tiada saja, melainkan ada unsur gotong-royong, menjalin silaturahmi, dan sebagainya.
Walaupun kearifan lokal yang satu ini mulai jarang ditemui, masih banyak masyarakat budaya Jawa yang melakukan tradisi Nyadran sebelum datangnya bulan Ramadhan.***