Cek Fakta: Virus Covid-19 Dapat Hidup Lagi dalam Vaksin Sinovac?

- 27 Januari 2021, 09:02 WIB
Cek Fakta: Virus Covid-19 Dapat Hidup Lagi dalam Vaksin Sinovac?
Cek Fakta: Virus Covid-19 Dapat Hidup Lagi dalam Vaksin Sinovac? /Chris Dale/Isu Bogor

Media Magelang – Apakah benar virus Covid-19 dapat hidup lagi di dalam vaksin Sinovac? Cek fakta berikut ini.

Seorang pengguna Twitter mengunggah cuitan yang mengatakan bahwa ketika vaksin Sinovac disuntikkan, virus Covid-19 dapat kembali hidup.

Selanjutnya, pengguna Twitter tersebut pun mengatakan Sinovac yang mengandung virus Covid-19 tersebut dapat membuat seseorang positif Covid-19.

Baca Juga: Cara Registrasi BLT UMKM Secara Online Melalui Laman depkop.go.id

Hal ini ia tuliskan sebagai balasan atas unggahan warganet lain yang berprofesi sebagai dokter pada Jumat 22 Januari 2021 lalu.

 

Dokter tersebut mengaku menrasakan gejala seperti Covid-19 setelah dua hari melakuka suntik vaksin. Beragam balasan pun langsung muncul dari para warganet.

“Virus itu bisa jadi makhluk hidup dan benda mati berbentuk kristal yg sewaktu-waktu bisa hidup lagi,” ujar seorang warganet membalas cuitan si dokter yang mengeluhkan gejala Covid-19 usai melakukan vaksinasi.

Baca Juga: Benarkah Pemerintah Bagikan BLT Rp900 Ribu Bagi Pemilik SIM A dan C?

Namun, apakah benar bahwa virus dalam vaksin Covid-19 Sinovac yang diproduksi dengan metode inaktif dapat kembali hidup?

Merujuk pada situs Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), ada empat tipe vaksin Covid-19 yang dilihat dari aspek pengembangannya. Adapun empat jenis vaksin tersebut antara lain vaksin dari sumber virus (inaktif/ dimatikan dan dilemahkan), vaksin asam nukleat (temasuk RNA dan DNA), berbasis protein (subunit dan partikel mirip virus), dan viral rector (replikasi dan nonreplikasi).

Sinovac memproduksi vaksin Covid-19 dengan tipe vaksin yang berasal dari sumber virus. Vaksin ini berasal dari virus inaktif atau mati dan materi genetiknya sudah dihancurkan dengan panas, kimiawi, atau radiasi. Hal ini menyebarkan virus tak dapat menginfeksi sel dan mereplikasi diri.

Baca Juga: Kenali Apa itu Birdwatch, Program Cek Fakta Milik Twitter

Akan tetapi, virus inaktif ini masih dapat memicu respon kekebalan tubuh.

Berbeda dengan virus yang dilemahkan, vaksin dari virus inaktif lebih aman dan stabil. Tipe vaksin dari virus inaktif ini pun hanya dapat menstimulasi respon yang dimediasi oleh antibodi.

Penelitian Sinovac untuk vaksin Covid019 pun telah dilakukan sejak Januari 2020 lalu, sebagaimana dikatakan oleh Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (SDSS) Gao Fu.

Baca Juga: Hari Ini Presiden Jokowi Akan Jalani Suntik Vaksin Covid-19 Tahap Dua di Istana Merdeka

Gao Fu juga mengatakan bahwa vaksin inaktif dikembangkan dengan cara membunuh partikel virus agar terbentuk sistem kekebalan tubuh tanpa ada respons yang serius. Sementara itu, mRNA memicu tubuh membentuk protein yang cukup sehingga tercipta sistem kekebalan yang mampu melawan virus.

Dari penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa virus inaktif dalam vaksin Sinovac tak dapat hidup kembali atau bahkan mereplikasi diri. Unggahan Twitter yang viral itu pun dapat digolongkan sebagai informasi yang menyesatkan.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x