Waspada Demam Berdarah Dengue Saat Cuaca Ekstrem, Ini Beda Gejala DBD dan Covid-19

- 24 Februari 2021, 19:15 WIB
Petugas tengah melakukan pengasapan atau fogging di Banjar, beberapa waktu lalu. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit DBD.
Petugas tengah melakukan pengasapan atau fogging di Banjar, beberapa waktu lalu. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit DBD. /Nurhandoko Wiyoso/Pikiran Rakyat/

Media Magelang - Saat cuaca ekstrem, masyarakat harus waspada dengan demam berdarah dengue yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Apa beda gejala DBD dengan Covid-19?

Cuaca ekstrim diperkirakan masih melanda Jabodetabek dan beberapa wilayah Indonesia hingga beberapa hari ke depan. Sementara itu, pandemi Covid-19 yang belum membaik menambah kewaspadaan.

Di tengah pandemi COVID-19, ada penyakit yang selalu mengintai saat cuara ekstrim seperti ini, yaitu demam berdarah dengue atau DBD.
 
 
DBD adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang berasal dari nyamuk Aedes Aegypti. Gejalanya adalah demam disertai dengan pegal, linu, mimisan dan bintik merah.
 
Walau begitu, banyak juga kasus DBD tanpa gejala yang justru berakibat fatal sehingga memakan korban jiwa.
 
Gejala DBD dan COVID-19 bisa jadi sekilas mirip, tetapi tetap ada bedanya. Berikut perbedaan gejala DBD dan Covid-19 sebagaimana MediaMagelang rangkum dari RSUP Soeradji dan berbagai sumber.
 
 
Demam mendadak
 
Salah satu gejala umum dari DBD adalah demam mendadak. Lalu, disertai dengan sakit kepala, mimisan, mual, bintik merah, dan pendarahan di gusi.
 
"Biasanya, keluhannya demam tinggi mendadak dan kadang disertai muka merah, dan nyeri kepala, nyeri di belakang mata, muntah-muntah, dan biasanya disertai pendarahan, itu yang tidak ada pada Covid-19," ujar ahli infeksi dan pediatri tropik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Mulya Rahma Karyanti, Spa(K) dalam acara siaran langsung BNPB lewat YouTube pada 22 Juni, 2020.
 
 
Sementara gejala Covid-19 hampir sama dengan gejala DBD dan flu pada umumnya. Namun, gejala Covid-19 juga disertai sesak nafas walau banyak juga orang tanpa gejala (OTG) yang terlihat sehat.
 
Masa inkubasi virus adalah 14 hari, demikian penuturan World Health Organization (WHO).
 
Lalu, ada cara lain untuk membedakan?
 
Tes darah adalah cara akurat untuk mengetahui gejala DBD. Dalam artian tes darah untuk mengetahui gejala DBD, bukan rapid test.
 
 
Banyak kasus orang mengandalkan rapid test,saat hasil reaktif mereka beranggapan sudah terkena virus corona. Setelah beberapa hari, ternyata baru diketahui terkena DBD.
 
Selalu jaga kebersihan dengan menguras genangan air karena disitulah nyamuk berkembang biak. 
 
Demikian penjelasan singkat mengenai bedanya gejala DBD dan Covid-19. ***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: YouTube Sobat Dosen BNPB RSUP Soeradji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x