Hal itu diungkapkan Mohammad Agoes Aufiya pada Muhammadiyah melalui sambungan WhatsApp pada 1 April 2021.
Selain itu, Mohammad Agoes Aufiya juga membeberkan, tantangan terberat kaum Muslim saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan di Negeri Bollywood itu adalah masalah makanan.
Baca Juga: Rincian Formasi CPNS 2021 Kemenlu dan Jadwal Pendaftaran
Baca Juga: Ini Makanan yang Harus Dihindari oleh Penderita Bipolar
Baca Juga: Persiapkan Diri, Begini Persyaratan Seleksi CPNS Perpusnas RI 2021
Seperti diketahui, India adalah negara dengan mayoritas penduduk beragama Hindu terbesar di dunia, jadi ibadah puasa Ramadhan berjalan biasa saja, karena semua tempat makan seperti kafe, restoran, dan pedagang makanan kaki lima tetap buka.
Mohammad Agoes Aufiya menjelaskan, dalam penentuan 1 Ramadhan, terutama di India Utara di wilayah New Delhi, Pradesh, dan Gujarat, menggunakan metode rukyatul hilal, atau melihat kemunculan bulan Ramadhan menggunakan mata telanjang.
Dan pelaksanaan waktu puasa Ramadhan di Negeri Bollywood itu berlangsung satu atau dua jam lebih lama daripada Indonesia.
“Di India Utara ini bermahdzab Hanafi itu yang mempengaruhi bagaimana mereka melakukan perhitungan ramadannya dengan rukyatul hilal. Di bagian India selatan itu menggunakan mahdzab Syafi’I, kalau yang di mahdzab Syafi’I ini harinya biasanya sama sebagaimana NU di Indonesia,” papar Mohammad Agoes Aufiya.