Mengenal Apa Itu Kanker Prostat, Penyakit yang Diidap SBY

- 3 November 2021, 14:57 WIB
Penjelasan kanker prostat yang diidap SBY.
Penjelasan kanker prostat yang diidap SBY. /Pixabay/PDPics
 
Media Magelang - Mantan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBS) dikabarkan mengidap penyakit kanker prostat (prostate cancer).
 
Kabar SBY yang mengidap kanker prostat ini telah dibenarkan oleh staf pribadi SBY, Ossy Dermawan.
 
"Adalah benar Bapak SBY dalam waktu dekat akan melakukan medical check-up dan treatment di luar negeri. Sesuai dengan diagnosa dari Tim Dokter, Bapak SBY mengalami kanker prostat (cancer prostate)," tulis Ossy dalam press release.
 
 
Untungnya kanker prostat gang diidap SBY masih dalam stadium awal.
 
Kini SBY tengah bersiap untuk melakukan perawatan di luar negeri setelah mendapat ijin dari Presiden Joko Widodo.
 
Sebenarnya apa itu kanker prostat? 
 
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa informasi untuk mengenal apa itu kanker prostat, penyakit yang diidap oleh SBY. 
 
 
Kanker prostat adalah jenis kanker yang umum menyerang pria.
 
Kanker prostat terjadi pada bagian kelenjar prostat, yaitu bagian alat kelamin pria yang berfungsi untuk memproduksi cairan air mani yang melindungi dan mengangkut sperma. 
 
Kanker prostat seperti yang dialami SBY merupakan jenis kanker yang menyerang pria, bahkan jenis kanker prostat ini sangat umum dialami oleh pria di Amerika Serikat.
 
Data global menunjukkan bahwa kanker prostat merupakan jenis kanker keempat yang paling banyak terjadi atau kedua pada pria.
 
Data dari American Cancer Society menyatakan pada pada 2021, diprediksi terdapat 248 ribu kasus baru kanker prostat yang terjadi di AS, dengan 34 ribu kematian.
 
Sedangkan di Indonesia, data Globocan pada 2018 menunjukkan jika ada sebanyak 11.361 kasus kanker prostat baru.
 
Kanker prostat seringnya tumbuh sangat lambat dan mungkin tidak menyebabkan kerusakan yang signifikan.
 
Akan tetapi ada beberapa jenis kanker yang lebih agresif dan dapat menyebar dengan cepat tanpa pengobatan.
 
Gejala kanker prostat
 
Pada tahap awal kanker prostat, pria mungkin tidak menunjukkan gejala.
 
Namun kemudian akan mulai terdapat gejala kanker prostat yang bisa dirasakan, yaitu:
 
• Sering buang air kecil, terutama di malam hari
 
• Kesulitan memulai atau menghentikan buang air kecil
 
• Aliran urin yang lemah atau terputus
 
• Sensasi nyeri atau terbakar saat buang air kecil atau ejakulasi, dan
 
• Darah dalam urin atau air mani
 
Bahkan kanker prostat stadium lanjut dapat menyebabkan nyeri yang dalam di punggung bawah, pinggul, atau paha atas.
 
Penyebab kanker prostat
 
Penyebab kanker prostat pada dasarnya yaitu adanya perubahan atau mutasi DNA di sel prostat yang sehat.
 
Akibat dari mutasi DNA ini, sel-sel yang mulanya sehat menjadi abnormal, kemudian makin tumbuh secara tidak terkendali.
 
Namun hingga saat ini, belum ditemukan apa penyebab pasti dari perubahan DNA tersebut dan berkembangnya sel kanker pada prostat.
 
Meski demikian, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kanker prostat, yaitu:
 
• Usia tua, berusia di atas 50 atau 60 tahun ke atas
 
• Riwayat keluarga, yaitu ada anggota keluarga dengan riwayat kanker prostat sebelumnya
 
• Berat badan berlebih (obesitas)
 
• Ras/etnis, meski belum ada alasan pasti, namun orang kulit hitam memiliki risiko lebih besar terkena kanker prostat daripada orang dari ras lain, kanker prostat yang dialami juga cenderung lebih agresif atau memasuki stadium lanjut.
 
• Sering mengonsumsi daging merah serta makanan atau minuman dengan kandungan kalsium yang tinggi
 
• Kebiasaan merokok
 
• Penderita penyakit seksual menular
 
• Pernah menderita kanker di bagian tubuh lain
 
• Pernah menjalani operasi vasektomi
 
Pengobatan kanker prostat
 
Pengobatan yang dilakukan untuk penyakit kanker prostat cukup bervariasi, tergantung tingkat keparahan, penyebaran sel kanker, serta kondisi kesehatan pasien.
 
Bagi pasien kanker prostat stadium awal, apabila kankernya kecil dan terlokalisasi, maka dokter biasanya akan merekomendasikan untuk menunggu atau memantau dengan waspada.
 
Pasien akan diperiksa kadar PSA darahnya secara teratur, tetapi dokter belum akan mengambil tindakan.
 
Ahli bedah mungkin akan melakukan prosedur operasi untuk prostatektomi, yaitu mengangkat kelenjar prostat menggunakan laparoskopi atau operasi terbuka.
 
Dapat juga dilakukan terapi radiasi, yaitu melalui Brachytherapy atau terapi radiasi konformal. 
 
Dokter akan melakukan terapi radiasi Brachytherapy  dengan menanamkan biji radioaktif untuk memberikan pengobatan radiasi yang ditargetkan.
 
Sedangkan terapi radiasi konformal dilakukan oleh dokter dengan menargetkan area tertentu agar meminimalkan risiko pada jaringan yang sehat.
 
Ada juga yang disebut dengan terapi radiasi termodulasi intensitas, yaitu menggunakan sinar dengan intensitas variabel.
 
Semua itu dilakukan sesuai dengan keadaan perkembangan kanker prostat yang dialami pasien.
 
Demikian tadi informasi soal pengenalan kanker prostat, yaitu penyakit yang sama dengan yang diidap oleh SBY.***
 

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: WEB MD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah