Yogyakarta Alami Lonjakan Tinggi Kasus Covid-19, Sri Sultan: Satu-satunya Cara ya Lockdown

19 Juni 2021, 07:00 WIB
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X/Instagram/@pemprovdiy /

Media Magelang – Yogyakarta saat ini mengalami loncajak kasus Covid-19 yang cukup tinggi.

Lonjakan kasus Covid-19 di Yogyakarta langsung disampaikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Jumat 18 Juni 2021.

Sri Sultan Hamengku Buwono X terus berusaha agar lonjakan kasus Covid-19 di Yogyakarta dapat segera ditekan.

Baca Juga: Wacana Jogja Lockdown Total Setelah Kasus Covid-19 Pecahkan Rekor, Begini Tanggapan DPRD DIY

Dilansir dari akun instagram @humasjogja pada Jumat 18 Juni 2021, Sri Sultan menyatakan mulai mempertimbangkan pemberlakuan lockdown total di wilayah DIY.

Hal ini dilakukan mengingat penambahan kasus Covid-19 di Yogyakarta semakin hari semakin besar.

“Kontrol di RT RW, kalau gagal, arep ngopo meneh (mau apa lagi). Kita belum tentu bisa cari jalan keluar, satu-satunya cara ya lockdown, totally. Kita pemerintah juga sulit kalau masyarakat tidak mengapresiasi diri sendiri untuk bisa disiplin,” ucap Sri Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Sri Sultan berpendapat bahwa kunci utama untuk menekan lonjakan kasus Covid-19 ini adalah dengan adanya kesadaran masyarakat.

Baca Juga: Sosialisasikan Prokes Covid-19 Lewat Masjid, Ganjar Pranowo Minta Pemkab Demak untuk Ajak Ulama

Masyarakat harus sadar bahwa Covid-19 merupakan virus yang sangat mematikan, sebab dapat menghilangkan nyawa seseorang dengan cepat.

Hal ini sudah banyak terjadi, bahkan di Jateng juga saat ini mengalami lonjakan yang cukup tinggi dengan adanya varian Delta yang diduga berasal dari India.

Sri Sultan ingin warga Yogyakarta benar-benar memiliki kesadaran untuk mendisiplinkan dirinya menghadapi kasus Covid-19, khsusnya untuk taat terhadap prokes dan segala himbauan pemerintah.“Ya memang kita harus punya kemampuan mendisiplinkan diri, kalau nggak ya selamanya akan begini terus,” kata Sri Sultan.

Berdasarkan informasi yang diberikan Sri Sultan melalui akun instagram @humasjogja, keterisian bed RS atau Bed Occupancy Rate (BOR) saat ini meningkat tajam.

Dijelaskan bahwa sebelumnya BOR di Yogyakarta masih sekitar 36 persen, namun dalam kurun waktu seminggu, keterisian BOR telah mencapai 75 persen.

“(BOR) Kita kemarin 36 sekian persen, sekarang sudah 75 persen hanya dalam waktu satu minggu. Di atas 500 terus begini kan tidak mungkin,” ungkap Sri Sultan.

Sri Sultan juga berusaha untuk berkoordinasi dengan Kabupaten atau kota dalam rangka penyediaan tempat karantina atau isolasi bagi pasien Covid-19.

Karantina yang hendak dilakukan pun tidak asal-asalan saja, melainkan harus benar-benar ketat demi keselamatan pasien Covid-19.

Orang yang hendak karantina juga tidak boleh melakukannya di rumah, apabila dia tidak memiliki toilet pribadi agar virusnya tidak menyebar di keluarga ataupun tetangganya.

Oleh sebab itu, Sri Sultan ingin warga Yogyakarta yang hendak di isolasi wajib untuk berada di tempat yang telah disediakan.

Bahkan demi keselamatan warga Yogyakarta, Sri Sultan menegaskan akan menerapkan aturan lockdown secara total jika warganya tidak disiplin.

Lonjakan kasus Covid-19 di Yogyakarta apabila terus meningkat maka besar kemungkinan Sri Sultan Hamengku Buwono X akan langsung menerapkan lockdown total.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Tags

Terkini

Terpopuler