Pilu! Kualitas Udara di Jakarta Jadi Terburuk Sedunia

17 Juni 2022, 12:15 WIB
Situsiwilayah Kota Jaskarat yang padat dengan lalu lintas. Maka kualitas udara Jakarta menjadi yang terburuk di dunia/instagram/jonaselroy_ /

Media Magelang - Jakarta dikategorikan sebagai wilayah yang polusi udaranya paling buruk sedunia kemudian Dubai di posisi ke dua.

Alasan kenapa Jakarta kualitas udaranya terburuk karena suhu udara yang rendah dan tingkat kelembapan yang tinggi sehingga populasi polutan menjadi meningkat memicu pencemaran udara.

Ditambah lagi saat ini curah hujan di wilayah Indonesia makin tinggi tidak menutup kemungkinan pencemaran udara yang semakin meningkat di Ibu Kota Indonesia.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat rata-rata suhu udara di Jakarta berada pada rentang minimum 23 derajat hingga 32 derajat Celsius.

Tingkat kelembaban udara di kisaran 65 hingga 95 persen. Selain Udara yang tercemar air bersih pun kualitasnya sangat buruk.

Baca Juga: Dewan Pers Siap Gelar Pelatihan Pemberitaan Terkait Pemilu 2024 yang Libatkan Semua Konstituen

Sebelumnya, Lembaga data kualitas udara, IQ Air menempatkan wilayah Jakarta pada posisi pertama.

IQ Air mencatat indeks kualitas udara di Ibu Kota mencapai 188 atau masuk kategori tidak sehat pada pukul 11.00 WIB.

Adapun kategori kualitas udara tidak sehat berada pada rentang indeks 151 hingga 200 berdasarkan IQ Air.

Sempat kualitas udara Jakarta pada 2020 lalu mulai menunjukan tren positif karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di masa pandemi Covid-19.

Sehingga, pengurangan aktivitas diluar ruangan ataupun lalu lalang kendaraan pada 2020 lalu memberikan kontribusi untuk kualitas udara yang lebih baik di Jakarta.

Baca Juga: Jakarta Udara Terburuk Sedunia, Kalahkan Dubai?

Tentu wilayah Jakarta harus melakukan berbagai tindakan atau upaya agar kualitas udara di Jakarta tidak mendapatkan predikat buruk lagi.

Setelah mengetahui kondisi lingkungan yang kurang sehat maka Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengajak masyarakat ikut serta membantu menjaga kualitas udara agar lebih bersih dan sehat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan masyarakat dapat berperan serta menjaga kualitas udara ibu kota, salah satunya dengan meminimalisir penggunaan kendaraan pribadi.

"Kami juga terus berupaya memindahkan penggunaan sarana kendaraan pribadi ke transportasi publik," kata Asep Kuswanto di Jakarta, Minggu.

Beberapa contoh di antaranya pengintegrasian rute MRT Jakarta, TransJakarta, hingga LRT Jakarta yang terhubung dengan angkutan umum lainnya, seperti kereta rel listrik (KRL).

"Di Jakarta juga sedang kami galakkan dan kami harapkan masyarakat untuk melakukan uji emisi kendaraan," ujar Asep.

Tak hanya itu, Pemprov DKI juga gencar membangun taman sebagai ruang terbuka hijau untuk menghasilkan udara Jakarta yang lebih baik, salah satunya seperti Tebet Eco Park.

Lebih lanjut, dia menuturkan dengan kolaborasi dari seluruh pihak mulai dari pemerintah hingga masyarakat diharapkan dapat membuat kualitas udara Jakarta lebih baik.***

Editor: Destri Ananda Prihatini

Tags

Terkini

Terpopuler