Baca Juga: Apakah Masih Perlu Lakukan Prokes 3M Meski Sudah Divaksin Covid-19? Ini Penjelasannya dari Para Ahli
Saya mau bicara soal varian baru virus korona, yang sebenarnya sudah ada dari 20 September silam, tapi baru disadari beberapa hari lalu. Varian baru ini bernama N501Y dan punya kemampuan infeksi yang lebih tinggi. Lebih mudah menular 70 persen. Terutama kepada anak-anak.— Prof. Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) December 25, 2020
Di sisi lain, Ketua Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Gunadi menyebutkan bahwa tes PCR untuk mendeteksi varian baru virus Covid-19 dari Inggris tidak menggunakan gen S.
Baca Juga: Semakin Menyebar, Kini Varian Baru Covid 19 dari Inggris telah Menginfeksi Penduduk Perancis
“Karena varian baru tersebut terdiri dari multiple mutasi pada protein S, maka diagnosis Covid-19 sebaiknya tidak menggunakan gen S, karena bisa memberikan hasil negatif palsu,” ungkap Gunadi.***