Update Erupsi Gunung Semeru: Sembilan Kecamatan di Probolinggo Diguyur Hujan Abu Vulkanik

- 17 Januari 2021, 13:26 WIB
Ilustrasi: Seorang warga Lumajang menunjukkan abu vulkanik Gunung Semeru yang menempel di tubuh dan kendaraanya setelah erupsi pada Sabtu (16/1/2021) sore. (FOTO ANTARA/ HO - BPBD Lumajang)
Ilustrasi: Seorang warga Lumajang menunjukkan abu vulkanik Gunung Semeru yang menempel di tubuh dan kendaraanya setelah erupsi pada Sabtu (16/1/2021) sore. (FOTO ANTARA/ HO - BPBD Lumajang) /ANTARA

Selain itu, terpantau pula aktivitas guguran lava yang terjadi dengan jarak luncur 500-1000 meter dari Kawah Jongring Seloko ke arah Besuk Kobokan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) menetapkan status gunung tertinggi di Pulau Jawa ini pada level II atau waspada, meski ada peningkatan aktivitas.

Baca Juga: Tak Semua Bisa Vaksin Covid-19, Ini Kriteria Orang yang tak Boleh Vaksinasi Corona Baru

PVMBG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bahaya erupsi Gunung Semeru.

“Potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru berupa lontaran batuan pijar di sekitar puncak, sedangkan material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angina,” ujar Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Hendra Gunawan dikutip ANTARA.

Dia juga menjelaskan adanya potensi ancaman bahaya lain berupa awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah/ ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak Gunung Semeru.***

Halaman:

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: ANTARANEWS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah