Selain itu, terpantau pula aktivitas guguran lava yang terjadi dengan jarak luncur 500-1000 meter dari Kawah Jongring Seloko ke arah Besuk Kobokan.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) menetapkan status gunung tertinggi di Pulau Jawa ini pada level II atau waspada, meski ada peningkatan aktivitas.
Baca Juga: Tak Semua Bisa Vaksin Covid-19, Ini Kriteria Orang yang tak Boleh Vaksinasi Corona Baru
PVMBG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bahaya erupsi Gunung Semeru.
“Potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru berupa lontaran batuan pijar di sekitar puncak, sedangkan material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angina,” ujar Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Hendra Gunawan dikutip ANTARA.
Dia juga menjelaskan adanya potensi ancaman bahaya lain berupa awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah/ ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak Gunung Semeru.***