Janet Yellen mendesak para angora parlemen dalam sidang penetapan Senat Selasa, 19 Januari 2021 lalu untuk bertindak lebih besar pada paket bantuan masyarakat akibat pandemi Covid-19.
Presiden terpilih Joe Biden pekan lalu telah menguraikan adanya proposal stimulus dana sebsar 1,9 triliun dolar AS sebagai bagian dari agenda kebijakan domestik yang besar pada pengeluaran pemerintah AS.
Baca Juga: Mengenal Apa itu Xenophobia yang Trending di Twitter, Sebut Jisoo BLACKPINK Tak Bisa Bahasa Inggris
Rencana ini diharapkan mampu memberi dorongan penting bagi ekonomi yang dilanda Covid-19. Akan tetapi, investor mengatakan stimulus besar-besaran juga dapat memperluas defisit yang telah besar dan menaikkan imbal hasil obligasi.
Rupiah dibayangi kasus Covid-19 Indonesia
Sementara itu Ariston juga mengatakan penguatan rupiah hari ini bisa terhambat akibat sentimen kenaikan kasus Covid-19.
Baca Juga: Prediksi Udinese vs Atalanta: Head to Head, Live Streaming Liga Italia
Jumlah kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 10.365 per Selasa 19 Januari 2021 kemarin, menjadi 927.380 di Indonesia. Pasien sembuh tercatat 753.948 orang, dan kasus meninggal 26.590 jiwa per Selasa.
“Kondisi yang terus menaik ini bisa memicu kebijakan yang lebih ketat terhadap pergerakan aktivitas ekonomi,” ujar Ariston.
Ia pun memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.000 per dolar AS hingga Rp14.100 per dolar AS hari ini.