Bahan baku vaksin Covid-19 tersebut sudah mulai diolah sejak pertengahan Januari 2021.
Pihak Bio Farma akan memprosesnya di fasilitas fill and finish untuk menjadi final product.
Honesti Basyir menjelaskan bahwa hasil dari proses produksi bahan baku itu akan melengkapi pasokan vaksin Covid-19 dalam bentuk finish product sebanyak tiga juga dosis yang sudah diterima sebelumnya pada Desember 2020.
"Kolaborasi antara Bio Farma dengan Sinovac, melalui dua mekanisme, yaitu impor dalam bentuk barang jadi atau finished product single dose yang diperuntukan frontliner di Indonesia, dan impor dalam bentuk bulk / konsentrat vaksin,” jelasnya.
Selanjutnya ia mengatakan bahwa sebanyak tiga juta dosis vaksin Covid-19 dalam bentuk barang jadi yang sudah diterima pada Desember 2020.
Baca Juga: Gelar Doa Lintas Agama, Ganjar Pranowo Berharap Indonesia Segera Bebas dari Bencana
Dari jumlah tersebut, 1,2 juta dosis diantaranya sudah terdistribusi ke 34 provinsi.
Sementara 1,8 juta dosis sisanya sudah mulai dilakukan distribusi tahap 2 pada minggu ini ke 34 Provinsi.
Untuk pendistribusian vaksin Covid-19 sendiri, Bio Farma, bersama anggota PT Kimia Farma, (Tbk) dan PT Indofarma (Tbk), sudah memiliki 48 cabang atau warehouse yang ada di seluruh Indonesia.***