Tega Mensos Juliari Batubara Pangkas Bansos Covid-19, Ternyata Salah Satu Isi Sembako Adalah Ini

- 14 Februari 2021, 19:45 WIB
Mantan Menteri Sosial Juliari Batubara harus mendekam dihatanan lebih lama setelah PN Jakarta Pusat menambah masa tahanan selama 30 hari kedepan lantaran korupsi bansos Covid-19.
Mantan Menteri Sosial Juliari Batubara harus mendekam dihatanan lebih lama setelah PN Jakarta Pusat menambah masa tahanan selama 30 hari kedepan lantaran korupsi bansos Covid-19. /instagram/

Media Magelang - Mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara tega memangkas dana bantuan sosial (bansos), sehingga isi sembako yang diterima oleh masyarakat memiliki kualitas buruk.

Juliari Batubara saat ini menyerahkan diri ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas tindakannya melakukan korupsi dana bansos covid-19.

Dikutip Medimagelang.com dalam Pikiran-Rakyat.com, Juliari Batubara memangkas dana bansos covid-19 Rp10 ribu per paket, sehingga total dugaan korupsi bansos covid-19 yang beliau lakukan kurang lebih Rp210 miliar.

Baca Juga: 14 Ide Ucapan Hari Valentine untuk Orang Terasayang, Cocok Diselipkan dalam Kado

Selain Juliari Batubara, korupsi dana bansos covid-19 juga membawa beberapa nama seperti PPK Kemensos, Matheus Joko Santoso (MJS) dan Adi Wahyono (AW), serta Ardian IM (AIM) dan Harry Sidabukke (HS) hingga pihak swasta.

Penerima bansos salah satunya adalah masyarakat penyandang disabilitas.

Dikutip Mediamagelang.com dalam kanal Youtube Najwa Shihab, Muharyati, Ketua Himpunan Wanita Penyandang Disabilitas Indonesia menyatakan bansos sembako yang diterima semakin buruk dan tidak sesuai harapan.

Baca Juga: Tak Melulu Coklat, Ini 4 Ide Kado Unik di Hari Valentine untuk Fans Berat Sinetron Ikatan Cinta RCTI

 “Masing-masing OPD (organisasi penyandang disabilitas) kita mengajukan untuk bantuan sosial tersebut, tetapi yang didapat tidak sesuai dengan yang kita ajukan,” ujar Murhayati.

“Dan juga kualitas dan isi bantuan tersebut, untuk pertama kali mendapatkan di bulan April kita menerima bantuan yang masih sangat komplit,” tambah Muryati.

Bulan pertama, bansos paket sembako yang diterima dalam keadaan lengkap dengan kualitas yang bagus.

Baca Juga: Hampir Setahun Ditinggal Ashraf Sinclair, BCL Ceritakan Momen saat Tahu Ashraf Meninggal

Bulan kedua dan seterusnya, bansos paket sembako yang diterima mulai banyak berkurang dan kualitasnya semakin memburuk.

“Ada beras sebanyak 10 kilogram, kemudian minyak goreng 1 kilogram, mie instan 5 buah, susu UHT cair ada 5, sarden berisi 4 buah, ada gula, ada sabun,” kata Murhayati.

“Lumayan lengkap untuk pertama, sampai bulan kedua masih lengkap, tapi susunya sudah berubah, gulanya sudah menghilang, sardennya sudah berubah merek, minyak goreng juga sudah berubah merek. Telur juga sudah tidak ada,” tambah Murhayati.

Baca Juga: Kak Seto Jalani Operasi Kanker Prostat: Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahan Kanker Prostat

Mirisnya, Murhayati dan masyarakat penyandang disabilitas lainnya mendapat paket bansos sembako yang tidak layak konsumsi pada bulan-bulan selanjutnya.

“Pada bantuan yang ketiga sudah banyak perubahan, sudah banyak kemerosotan terutama mie instan sudah mulai berubah merek, merek sardennya sudah tidak ada di pasaran. Dikasih beras berkutu, sudah ada yang menjadi tepung. Sardennya sudah berbau amis yang menyengat, sehingga sudah tidak layak dikonsumsi,” ujar Murhayati.

“Kita miris sekali, karena sudah kita disabilitas, hak kita masih dikorupsi kok tega sekali,” ujar Murhayati menandaskan.

Masyarakat tidak menyangka, mantan Mensos Juliari Batubara tega memangkas dana bansos covid-19, sehingga isi paket sembako yang diterima oleh masyarakat tidak layak konsumsi, seperti beras berkutu hingga sarden amis.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: YouTube Sobat Dosen Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x